News Satu, Ogan Komering Ilir, Senin 21 Februari 2022- Ogan Komering Ilir (OKI) merupakan salah satu Kabupaten di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang wilayah geografisnya memiliki hutan gambut yang sangat luas. Hal ini juga menjadi daya tarik bagi investor asing untuk menanamkan modalnya dengan membuka lahan perkebunan kelapa sawit.
Langkah baik pemerintah ini, selain menjadi nilai tambah bagi pemasukan asli daerah (PAD), juga meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berkerja dilahan perkebunan kelapa sawit milik para investor tersebut.
Tanaman kelapa sawit yang luasnya mencapai jutaan hektar menjadikan kabupaten OKI sebagai salah satu daerah penghasil kelapa sawit dan penghasil minyak olahan kelapa sawit.
Anomali terjadi kelangkaan minyak goreng beberapa pekan terakhir di pasaran menjadi sebuah ironis bagi daerah penghasil kelapa sawit dan minyak olahan kelapa sawit.
Salah seorang pedagang gorengan yang biasa mangkal di pinggir jalan protokol Kota Kayuagung yang identitasnya tak mau di sebutkan mengeluhkan kelangkaan minyak goreng ini.
“Aduh mas, jika minyak goreng langka seperti ini jelas bakal berdampak pada usaha saya. Kalaupun ada yang jual minyak goreng harganya mahal. Kami pedagang bingung menyikapi kejadian ini, jika harga dagangan di naikan takutnya omset penjualan turun, jika kami berjualan dengan harga biasanya, kami rugi,” keluhnya.
Dia dan rekan satu profesinya sangat berharap kepada pemerintah, Khususnya pemerintah kabupaten ogan komering ilir (OKI) dalam hal ini dinas terkait segera memberikan solusi. Karena jika kelangkaan minyak goreng ini terus berlangsung seperti sekarang para pelaku usaha UMKM bukan tak mungkin gulung tikar.
“Kami pedagang usaha mikro kecil sangat berharap uluran tangan pemerintah untuk segera menanggulangi kelangkaan minyak goreng di pasaran. Jika hal ini terus berlanjut bukan tak mungkin akan berpengaruh pada usaha kami,” harapnya.
Hal ini juga di amini oleh salah seorang Ibu rumah tangga yang berdomisili di kelurahan Kutaraya, kecamatan kota Kayuagung berinisial S. Kelangkaan minyak goreng ini kerap terjadi menjelang datangnya bulan suci ramadhan. Dan hal semacam ini terus berulang hampir setiap tahunnya.
“Kelangkaan bahan pokok seperti ini acap kali terjadi saat menjelang bulan suci ramadhan. Tentunya hal semacam ini tak perlu terjadi jika peran Pemerintah daerah diawal aktif melakukan pengecekan stok bahan pokok di pasar, mini market dan toko-toko agen. Jika perlu tanyakan juga ke pihak perusahaan kelapa sawit,” pungkasnya.
Sementara itu, pantauan awak media, di minimarket yang ada di Kecamatan Kayuagung stok minyak goreng habis dan tidak tahu kapan datang, stok kosong ini sudah lama, kami belum menerima minyak goreng dari distributor, ujar salah seorang karyawan minimarket tersebut.
Saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp (WA), Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Drs. H. Alamsyah, M.Si melalui Seketariat Dinas Perdagangan Legianto, ME belum bersedia memberikan tanggapannya terkait langkah pemerintah dalam menyikapi permasalahan ini. (Hasan)
Comment