Mengenai ada pasien yang diduga terkontaminasi Covid-19 yang lari dari RSUD Kayuagung, Bupati OKI juga mengklarifikasi hal tersebut.
“Pasien tersebut tidak lari, pasien tersebut ada di rumah sakit, di rumah sakit dia (pasien) menjadi “troubelmaker”, ngacau, tidak disiplin, tidak pakai ini maju kesini kemudian naik ojek. Ditanya, kalau saya (pasien) dikurung disini atau diisolasi disini, maka saya akan bunuh diri. Daripada begitu ya kita buat surat pernyataan, kalau kamu ingin mandiri buat surat pernyataan. Akhirnya dia dipulangkan daripada mengacau di Rumah sakit,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada semua pihak untuk bekerjasama dan saling mendukung dalam penanganan covid-19.
“Dengan situasi begini saya harapkan kepada kawan-kawan wartawan dan LSM agar kita saling mendukung dan jangan saling mendiskreditkan apalagi saling curiga,” ungkapnya.
Bupati juga berharap agar semua tim gugus tugas covid-19 OKI maupun seluruh stoke holder dan elemen masyarakat lainnya agar dapat bersama-sama melawan dan memutus rantai penyebaran Covid-19 di OKI dengan mematuhi imbauan pemerintah maupun protokoler kesehatan.
“Dengan demikian semoga Covid-19 ini segera berakhir,” tutupnya.
Sebelumnya pada (17/5/2020) Direktur RSUD Kayuagung, dr T Mirda Zulaicha M. Ked (Ped) Sp.A mengatakan dengan diisolasinya beberapa tenaga medis itu pihaknya melakukan kebijakan layanan dengan mengalihkan layanan rawat jalan ke Instalasi Gawat Darurat.
“Pelayanan kita upayakan berjalan normal meskipun tenaga medis kami diisolasi. Rumah Sakit tetap melayani masyarakat seperti biasa,” tukasnya, saat itu. (Hasan)
Comment