News Satu, Pamekasan, Sabtu 15 Mei 2021- Kekhawatiran covid-19 di Madura rupanya masih tetap harus diwaspadai bersama, setelah lolos dari babak mudik, Masyarakat di Pulau Garam biasanya berkumpul juga, yakni mempunyai kebiasaan melancong bersama keluarga pada H+7 lebaran.
Tradisi warga pulau Madura usai idul fitri ini, dikemas oleh warga dengan berwisata bersama keluarga yang kerap datang dari luar kota juga. Biasanya di Kabupaten Pamekasan Jawa Timur, puncaknya yakni pada H+7 lebaran, tepatnya pada momentum yang di istilahkan Lebaran Ketupat.
Untuk mengantisipasi kekhawatiran ledakan kasus penularan COVID-19 baru, Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melalui Disporapar, telah memiliki langkah taktis dengan melakukan antisipasi terhadap pergerakan dan aktifitas warga. Terutama pada warga yang akan mendatangi sejumlah lokasi wisata yang digandrungi di Bumi Gerbang Salam.
Menurut, Plt. Kadisporapar Kabupaten Pamekasan, Masrukin, tradisi berwisata paska lebaran di Pamekasan memang cukup besar. Sehingga pihaknya melakukan sejumlah antisipasi bersama stakeholder setempat, agar di masa pandemi ini, tidak terjadi penularan Covid-19 lebih banyak lagi selama libur lebaran.
Pihaknya memiliki konsep antisipatif agar terus mendorong pelaku pariwisata sekaligus UMKM bisa bangkit dalam momentum ini. Sebab selama pandemi banyak usaha yang terpuruk dan tidak produktif. Namun, di sisi lain pihaknya juga harus mementingkan Kesehatan dengan mengantisipasi penularan Covid-19 yang membayangi kegiatan wisata itu.
“Kita terus memberikan sosialisasi dan dorongan serta pendampingan terhadap Pokdarwis dan pengelola lokasi wisata agar terus bersemangat dan berinovasi, tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ujarnya kepada media, Sabtu (15/5/2021).
Comment