News Satu, Pamekasan, Kamis 21 Oktober 2021- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur melakukan kunjungan kerja dan studi tiru ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Khususnya untuk kesempurnaan rencana pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di Bumi Gerbang Salam.
Tak ayal dikesempatan itu, langsung diikuti oleh Bupati Pamekasan H Baddrut Tamam dengan didamping Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Achmad Sjaifudin, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Taufikurrahman.
Bupati Baddrut Tamam menyampaikan pada media, pihaknya ingin mempelajari KIHT di Kabupaten Kudus setelah sebelumnya belajar ke Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Hal itu dilakukan untuk penguatan konsep dan pola rencana pembangunan KIHT yang akan dibangun di Pamekasan tahun ini.
“Kami mau belajar tentang KIHT, karena Kabupaten Kudus informasinya terbaik di Indonesia. Di Indonesia itu ada dua KIHT, di Kudus dan di Kabupaten Soppeng. Kita di Pamekasan ingin menjadi kabupaten ketiga di Indonesia yang memiliki KIHT,” ungkapnya.
Bupati Baddrut menambahkan, selama ini Kabupaten Pamekasan memiliki potensi tembakau yang sangat besar. Karenanya, pihak Pemerintah Daerah memiliki keinginan besar untuk membangun KIHT guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan petani tembakau lebih intensif lagi.
“Kita punya potensi tembakau yang harapan kita bisa menjadi bagian dari cara untuk mendorong pertambahan nilai ekonomi dan kesejahteraan dari masyarakat,” tukasnya, Kamis (21/10/2021).
Oleh sebab itu Pihaknya menyampaikan terimakasih kepada Pemkab Kudus yang telah menerima kunjungannya dengan suka gembira dan penuh keakraban. Bahkan langsung ditemui oleh Bupati Kudus HM Hartopo dan jajarannya.
“Terimakasih kepada bapak bupati dan masyarakat Kabupaten Kudus kita diterima dengan ramah dan hangat. Semoga covid-19 segera berakhir dan ekonomi kita segera tumbuh,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kudus, HM. Hartopo menyampaikan, Pemkab Pamekasan dipastikan tidak mengalami kesulitan dalam mendirikan KIHT tersebut. Karena potensi tembakaunya sangat besar, berbeda dengan daerahnya yang potensi tembakaunya tidak ada.
“Sebetulnya kita mau mengembangkan terus bagaimana (KIHT, red) berkembang. Berkembang pengelolaannya, berkembang unit-unitnya, karena di Kudus sekarang luar biasa soal usaha rokok, kita memberikan fasilitas tempat supaya tidak liar,” terangnya.(Yudi)
Comment