News Satu, Pamekasan, Kamis 9 September 2021- Bupati Pamekasan, Jawa Timur, Baddrut Tamam selalu menguatkan inovasi dan menularkan motivasi kepada semua elemen masyarakat. Terutama dalam perjuangan menjadi seseorang Wira usaha yang hebat dengan bekal optimis.
Mas Tamam sapaannya mengakatan, di era 4.0 kini, menuntut seseorang untuk ekstra kreatif dan pantang menyerah. Serta selalu tekun dalam mengejar impian yang diinginkan, terlebih dalam dunia usaha yang digelutinya.
“Revolusi industri memungkinkan kita untuk menjadi pengusaha baru, hari ini kita menghadapi era distrubsi dari berbagai elemen, orang biasa menjadi pengusaha besar, dan pengusaha besar tiba-tiba menjadi pengusaha kecil,” ungkapnya, Kamis (9/9/2021).
Ditambahkan, seseorang untuk menjadi digdaya memerlukan keteguhan hati selain tidak mudah layu. Itu apabila mendapat tekanan dan ancaman yang menghambat cita-citanya yang lumrah ada disetiap perubahan.
“Betapapun ancaman, hinaan harus dijalani oleh kita semua yang sedang menjalani perubahan-perubahan besar,” tukasnya.
Bupati Baddrut juga sempat ceritakan, presiden pertama Indonesia merebut negeri ini dengan kerja keras. Bahkan, walaupun yang bersangkutan telah bekerja keras, menahan gempuran dari penjajah masih ada yang menganggap remeh atas perjuangan di masa itu.
“Bung Karno founding father kita, dulu sejak merebut Indonesia dari penjajah bukan tidak dihina, bukan tidak diamputasi dari segala hal, dipenjara dan lain-lain. Namun setelah Indonesia merdeka baru bangsa Indonesia mengakui kalau bung karno adalah proklamator,” tuturnya.
Dia menegaskan, karenanya seseorang yang ingin melakukan perubahan harus kuat menerima ancaman. Bahkan, hinaan dan akhlak tidak terpuji lainnya, termasuk seorang pemimpin, karena bertujuan mulia demi kemaslahatan rakyatnya.
Salah satunya yang dilakukan Pemkab Pamekasan saat ini, bergerak dalam perubahan besar agar Bumi Gerbang Salam mampu bersaing. Terutama, dengan kabupaten/kota maju lain di Indonesia dengan cara meninggalkan kebiasaan lama menuju kebiasaan yang lebih produktif.
“Kita dalam melakukan perubahan juga begitu, dihina, diancam dan banyak hal yang membuat hati kita kurang nyaman. Tantangan itulah yang membuat kita menjadi generasi luar biasa, tidak ada pelaut handal tanpa pernah melewati ombak besar, kalau tidak mau tantangan jangan jadi pejuang,” pungkasnya.(Yudi)
Comment