Meyda Sefira mengatakan wanita yang bekerja di ranah domistik tersebut, merupakan tanggung jawab secara mutlak. Pasalnya, perempuan selama ini tidak jauh dari dapur, namun itu bukan yang keahlian utama baginya
“Anggapan mengenai Perempuan yang memasak mencuci dan bekerja di ranah domestik bukan menjadi skill utama. Namun hal itu menjadi Survivor Skill untuk bisa bertahan hidup,” Ujar pemeran tokoh Husna dalam film Ketika Cinta Bertasbih, Senin (7/6/2021).
Ia menambahkan bahwa wanita itu harus gerak cepat dalam berdakwah, tidak harus menunggu kepantasan. Sebab semua berhak berdakwah untuk islam melalui kemampuan yang dimiliki tanpa harus menunggu menjadi luar biasa terlebih dulu.
“Lakukan hal sebisanya, jangan menunggu diri berada dalam posisi luar biasa. Semua wanita yang berasal dari kalangan mana saja pantas untuk berkontribusi dalam dakwah Islam,” tegasnya saat memberikan materi terhadap ratusan peserta.
Sementara, menurut Aliful Muhlis, Ketua KSEI JEBIS menuturkan bahwa kegiatan tersebut ditujukan kepada kaum muslimah agar tidak hanya terkungkung dalam doktrin kasur, sumur, dan dapur.
Menurutnya, wanita hari ini harus mengimbangi, antara karir dengan tugasnya sebagai perempuan di rumah.
“Sudah saatnya perempuan bangkit dari doktrin lama tentang kasur, sumur dan dapur” ucapnya.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan dari pengurus KSEI JEBIS IAIN Madura kepada Meyda Sefira dan ditutup dengan doorprize. Lalu pada Minggu malam digelar Inagurasi Dies Maulidyah dengan berbagai pementasan apik mahasiswa dan artis Habib Habsy bersama Fajar Said dan Aisyah Icha. (Yudi)
Comment