HEADLINENEWSPAMEKASANPEMERINTAHANPEMKAB PAMEKASANREGIONAL

Ini Pola Kelola Sungai Pamekasan yang Akan Dilakukan Pemerintah Daerah

×

Ini Pola Kelola Sungai Pamekasan yang Akan Dilakukan Pemerintah Daerah

Sebarkan artikel ini
Ini Pola Kelola Sungai Pamekasan yang Akan Dilakukan Pemerintah Daerah
Ini Pola Kelola Sungai Pamekasan yang Akan Dilakukan Pemerintah Daerah

News Satu, Pamekasan, Kamis 31 Maret 2022- Kerap terjadinya luapan air dari aliran sungai yang membelah perkotaan di Bumi Gerbang Salam membuat semua pihak berpikir keras. Bahkan tak hanya dari pemerintah kabupaten Pamekasan saja, melalui juga kebijakan taktis juga diterapkan Pemerintah provinsi Jawa timur untuk mengatasi hal ini, terlebih dengan adanya dampak yang cukup luas paska banjir yang melanda kecamatan Pamekasan dan Kecamatan Pademawu beberapa waktu lalu.

Menurut, Sekdakab Totok Hartono, pola pengelolaan sungai itu pertama harus didasarkan pada pemetaan wilayah setempat. Soalnya bisa saja banjir itu terjadi, karena kontur secara alam kawasan itu memang sudah ada di daerah rendah sehingga air Mudha tergenang.

Lalu, kemudian ada lagi faktor lainnya, seperti semakin sempitnya dimensi sungai. Sehingga terjadi endapan seperti yang terjadi di daerah sungai tengah kota selama ini.

“10 tahun yang lalu tidak seperti sekarang, jadi sudah layak jika saluran sungai kembali dilakukan normalisasi,” ungkapnya, Kamis (31/3/2022).

Oleh karena itu secara teknis dalam upaya pengurangan dampak banjir dan upaya normalisasi ini, pemerintah kabupaten Pamekasan harus berkongsi. Terutama dengan Pemerintah Provinsi atau Gubernur Jawa timur, baik soal cara teknis maupun soal kebijakan agar segera dilakukan eksekusi di lapangan.

Sementara itu, Anton Danuswara Kepala UPT Dinas PU SDA Provinsi Jatim Wilayah Madura, menegaskan terkait normalisasi yang dilakukan, akan dimulai dari penampungan air dan aliran sungai yang selama ini menyempit. Jadi ketika air besar, maka tempat tampungan-tampungan sungai itu akan bisa menampung dalam jumlah besar.

“Ini istilahnya air yang debitnya besar, dan gang paling besar di pertemuan antara kali Jombang, klowang dan Klampar, sebagai pusatnya yang jadi perhatian,” tukasnya.

Nah, perlu diingat menurut Anton, ternyata banjir ini tidak hanya melalui sebab hujan semata. Tapi di daerah hulu juga harus diperhatikan mulai sekarang, karenanya dilakukan penanaman kembali.

“Ini bukan tugas kita saja, tapi butuh peran temen-temen di Pamekasan. Sehingga menjadi tugas kita bersama. Bagaimana caranya warga peduli lingkungan,” tuturnya.

Hal pertama yang dilakukannya saat ini yakni kembalikan fungsi tanggul-tanggul yang putus dan jebol kemarin. Terutama yang ada beberapa titik seperti di sumedangan, juga ada berapa titik yang tanggulnya sudah diperbaiki.

“Itu karena kita hanya pelaksana teknis kalau untuk pelaksanaannya, terkait anggaran ada di dinas tapi sudah dilaksanakan tahun ini,” jelasnya.

Disisi lain terkait upaya pengerukan di musim hujan ini belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Sehingga masih fokus untuk perbaiki tanggul dulu. Baru setelah musim kemarau Dinas PU SDA Provinsi Jatim, akan lakukan normalisasi dan pengerukan.

Sementara itu, direncanakan juga dari Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jatim Wilayah Sumenep dan PKSM Arek Lancor akan melakukan penghijauan di kawasan Hulu di Desa Rangperang Daya, Bumi Gerbang Salam. Sehingga upaya besar dan bersama ini akan menjadi modal bersama dalam mengantisipasi bahaya banjir perkotaan yang kerap terjadi selama ini, kedepannya.

“Di Hari Air Sedunia itu juga Kami siapkan bantuan ratusan bibit pohon untuk di tanam oleh segenap undangan dan relawan yang hadir. Bahkan dalam waktu dekat juga Sispala Resacita akan melakukan penanaman masal dari bibit tersebut,” tandas A.Katri Atmodjo Kasi RLPM CDK Wilayah Sumenep.(Yudi)

Comment