Pamekasan, News Satu- Pj Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur (Jatim), Masrukin, menegaskan dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kodim 0826 Pamekasan harus beroperasi tanpa kompromi, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Kunjungan Forkopimda Pamekasan menunjukkan keseriusan Pemkab Pamekasan dalam memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan tepat sasaran.
Masrukin mengungkapkan bahwa setiap detail dari dapur SPPG—mulai dari bahan makanan, cara memasak, takaran gizi, hingga pengemasan dan distribusi harus diawasi secara ketat agar tidak ada celah untuk penyimpangan. Program ini, meskipun baru, sangat membutuhkan pengawasan rutin dan evaluasi berkala.
“Kami tidak akan mentolerir program ini berjalan tidak sesuai SOP. Setiap tahapan, dari pemilihan bahan hingga pendistribusian, harus tepat dan terkontrol,” tegas Masrukin dengan penuh keyakinan, Jumat (24/1/2025).
Masrukin menegaskan, meski sudah berjalan, program MBG tidak bisa lepas dari evaluasi untuk menjaga kualitas dan ketepatan waktu distribusinya. Distribusi makanan bergizi yang terlambat hanya akan merusak tujuan program yang mulia ini, yaitu memastikan gizi yang seimbang sampai ke tangan penerima dengan segera.
“Program ini baru. Evaluasi wajib dilakukan secara rutin, termasuk distribusi yang harus on time. Jangan sampai ada kelalaian yang merugikan masyarakat,” ujar Masrukin, mengingatkan semua pihak terkait.
Dalam kesempatan yang sama, Masrukin menyampaikan apresiasi kepada Dandim 0826 Pamekasan atas fasilitas dapur SPPG dan kepada kepolisian yang telah mendukung pengamanan distribusi MBG. Namun, ia mengingatkan bahwa meskipun ini langkah positif, evaluasi dan pengembangan program harus berjalan tanpa henti, dengan target yang lebih tinggi di masa mendatang.
“Langkah awal ini bagus, tapi kita harus terus mendorong untuk perbaikan ke depannya. Jangan ada ruang untuk stagnasi,” tambahnya dengan tegas.
Masrukin juga berharap program MBG bisa membawa dampak positif lebih luas, tidak hanya untuk anak-anak SD, tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan, terutama dalam sektor ekonomi lokal. Program ini diharapkan bisa memicu efek trickle-down yang menguntungkan seluruh lapisan masyarakat.
“Program ini tidak hanya soal anak SD, tapi juga tentang bagaimana bisa membawa manfaat bagi perekonomian Pamekasan secara keseluruhan,” pungkasnya, mengakhiri pernyataannya dengan nada serius dan penuh keyakinan.
Pemkab Pamekasan akan terus memperbaiki dan mengembangkan program MBG, berkomitmen memberikan perhatian serius pada kualitas dan distribusi, karena kesuksesan program ini bukan hanya soal pengentasan gizi buruk, tetapi juga untuk memperkuat perekonomian masyarakat secara menyeluruh. (Yudi)
Comment