HEADLINENEWSPAMEKASANPEMERINTAHANPEMKAB PAMEKASANREGIONAL

Poskestren dan Santri Husada Dibekali Pengetahuan Dasar P3K Oleh PCC Pamekasan

×

Poskestren dan Santri Husada Dibekali Pengetahuan Dasar P3K Oleh PCC Pamekasan

Sebarkan artikel ini
Poskestren dan Santri Husada Dibekali Pengetahuan Dasar P3K Oleh PCC Pamekasan
Poskestren dan Santri Husada Dibekali Pengetahuan Dasar P3K Oleh PCC Pamekasan

News Satu, Pamekasan, Kamis 26 Agustus 2021- Penguatan materi terkait dasar pertolongan pertama pada kejadian dan kecelakaan atau P3K dikuatkan Pemkab Pamekasan Jawa timur. Melalui pola pengenalan dan pemberian materi oleh Pamekasan Call Care atau PCC pada Pendamping Poskestren dan santri husada Bumi Gerbang Salam.

Peserta yang terpusat di Gedung Pertemuan di jalan Kemuning Kecamatan Pamekasan Kota merupakan pendamping poskestren. Selain itu juga hadir ditengah mereka perwakilan dari santri husada, serta petugas promkes puskesmas setempat.

Menurut Amir Chamdani, Kordinator PCC Pamekasan, kali ini pihaknya memberi paparan terkait berbagai Materi Dasar. Yakni diantaranya, P3K, Pengenalan program PCC, dan Pola penggunaan mobil sehat SIGAP di desa. Semua dengan tujuan agar para pendamping bisa memberi pertolongan pertama pada korban di setiap wilayahnya.

“Selain itu juga bisa tahu bentuk pencegahan penularan pada kasus penyakit yang sering terjadi di pondok pesantren,” ungkapnya, Kamis (26/8/2021).

Tak hanya itu, pemateri juga maparkan soal pentingnya makanan sehat dan perilaku hidup sehat dan bersih selama menempuh pendidikan pesantren.

“Juga ada juga materi dan cara untuk rujukan dan jaminan kesehatan pada pada santri serta keluarga besar pesantren,” katanya.

Harapannya kedepan, semua lingkungan ponpes bisa mandiri untuk menjaga kebersihan kesehatan. Bahkan sudah bisa secara swadaya melakukan penanganan yang tepat soal masalah kesehatan setempat.

“Pengurus sangat antusias dengan materi yg diberikan karena sangat aplikasi sesuai kasus yg sering terjadi di pondok,” tuturnya.

Pasalnya, paska paparan yang diberikan, mereka merasa bertambah wawasan tentang penanganan pertama. Sehingga juga bisa bedakan sakit yang sesungguhnya, maupun yang bohongan.

“Wawasan tentang cedera olahraga, kegawatdaruratan, baik kesehatan maupun bencana juga kami sampaikan,” tukasnya.(Yudi)

Comment