Jakarta, News Satu- Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya dalam memberantas korupsi dengan merancang penjara khusus bagi koruptor di pulau terpencil.
Langkah ini mendapat dukungan penuh dari Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, yang bahkan mengusulkan hukuman lebih berat, minimal 10 tahun hingga seumur hidup bagi pelaku korupsi.
“Saya sependapat bila Presiden membuat penjara di pulau terpencil terluar, seperti di sekitar Pulau Buruh. Selain itu, hukuman bagi pelaku korupsi harus diperberat, minimal 10 tahun hingga hukuman seumur hidup,” tegas Johanis, Jumat (21/3/2025).
Johanis juga mengusulkan kebijakan ekstrem, yakni pemerintah tidak perlu menyediakan makanan bagi koruptor di penjara. Menurutnya, mereka harus bekerja sendiri untuk bertahan hidup.
“Pemerintah cukup menyediakan alat pertanian agar mereka berkebun dan memenuhi kebutuhan hidup dari hasil keringat sendiri,”tandasnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto mengungkapkan rencananya untuk menempatkan koruptor di penjara khusus yang lokasinya jauh dari peradaban.
“Saya akan sisihkan dana buat penjara di suatu tempat yang terpencil, mereka enggak bisa keluar,”_ kata Prabowo di Jakarta.
Prabowo menegaskan bahwa korupsi adalah ancaman serius bagi negara, dan ia tidak akan segan mengambil tindakan tegas, termasuk mengusir koruptor dari Indonesia.
“Mereka harusnya ngerti, saya ini siap mati untuk bangsa dan negara ini,” pungkasnya.
Dukungan KPK terhadap langkah ini semakin memperkuat sinyal bahwa pemerintah tidak akan memberikan ruang bagi koruptor. Dengan rencana ini, pelaku korupsi bukan hanya dihukum, tetapi juga harus berjuang untuk bertahan hidup di pengasingan. (Den)
Comment