HEADLINENEWSNEWS SATUPEMERINTAHANPROBOLINGGOREGIONAL

Jalan Rusak dan Pupuk Langka Jadi Sorotan dalam Reses DPRD Kota Probolinggo

741
×

Jalan Rusak dan Pupuk Langka Jadi Sorotan dalam Reses DPRD Kota Probolinggo

Sebarkan artikel ini
Jalan Rusak dan Pupuk Langka Jadi Sorotan dalam Reses DPRD Kota Probolinggo
Jalan Rusak dan Pupuk Langka Jadi Sorotan dalam Reses DPRD Kota Probolinggo

Probolinggo, News Satu Aspirasi warga Kota Probolinggo kembali mencuat dalam kegiatan reses masa persidangan II tahun 2025 yang digelar selama tiga hari, 13 hingga 15 Maret 2025. Sebanyak 30 anggota DPRD turun langsung ke masyarakat untuk mendengar dan mencatat berbagai permasalahan yang akan dilaporkan kepada pimpinan DPRD guna diteruskan ke Pemerintah Kota Probolinggo.

Keluhan utama yang disuarakan warga adalah jalan rusak yang kerap memicu kecelakaan dan kelangkaan pupuk yang membebani petani. Dalam reses di Dapil Kademangan, anggota DPRD Robit Riyanto dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menerima laporan terkait banyaknya ruas jalan yang rusak parah dan membahayakan pengguna jalan. Hadir dalam kesempatan itu, istri Wali Kota Probolinggo, Evariani Aminudin, yang ikut mencatat keluhan masyarakat.

“Kami akan memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya terkait perbaikan jalan. Kehadiran Ibu Evariani Aminudin dalam reses ini menjadi sinyal positif bahwa pemerintah akan segera mengambil langkah konkret untuk membenahi infrastruktur,” ujar Robit Riyanto.

Di Dapil Kedopok, permasalahan lain mencuat, yakni kelangkaan pupuk dan lonjakan harga yang memberatkan petani. Hj. Nurhudana, anggota DPRD dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan isu ini di tingkat legislatif.

“Kami dari Fraksi PKB akan mendorong solusi atas kelangkaan pupuk. Bahkan, kami mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus) untuk menyelidiki penyebabnya dan memastikan distribusi pupuk sesuai aturan yang berlaku,” tegas Nurhudana, yang akrab disapa Neng Dana.

Selain dua isu utama tersebut, warga juga menyampaikan berbagai permasalahan lain, seperti minimnya lampu penerangan jalan, pelayanan BPJS yang masih belum optimal, kendala di sektor pendidikan, serta kurangnya bantuan peralatan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Hasyim, salah seorang warga Kedopok yang mengikuti reses, berharap agar aspirasi mereka tidak hanya didengar, tetapi juga direalisasikan di bawah kepemimpinan Wali Kota Probolinggo, Dr. Aminudin, dan Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari Bukhori.

Reses ini menjadi bukti bahwa banyak persoalan mendesak yang harus segera ditangani oleh pemerintah daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pembangunan Kota Probolinggo. (Bambang)

Comment