News Satu, Probolinggo, Kamis 26 September 2024- Memasuki masa kampanye Pilkada Kota Probolinggo 2024, pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Dr. Aminudin dan Ina Dwi Lestari Bukhori, menyita perhatian publik dengan strategi mereka yang menonjolkan program “Kartu Amanah” sebagai solusi konkret untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program ini mereka perkenalkan secara resmi dalam kampanye perdana yang berlangsung di Kelurahan Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedupok.
Dalam pidatonya, juru bicara kampanye Amin-Ina, Sibro Malisi, menyampaikan bahwa program Kartu Amanah bukan sekadar janji kampanye, melainkan sebuah langkah strategis yang akan menjadi instrumen bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, setiap pemegang Kartu Amanah akan menerima Rp 150 ribu setiap bulan untuk membantu kebutuhan dasar sehari-hari.
Namun, yang menjadi sorotan adalah pernyataan tegas dari Sibro Malisi. Ia berjanji bahwa jika program ini tidak terlaksana sesuai janji, maka pihaknya siap meminta Aminudin, jika terpilih sebagai walikota, untuk mundur dari jabatannya. Sikap ini dinilai sebagai komitmen tinggi dari paslon yang diusung oleh Gerindra dan NasDem.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa Kartu Amanah ini bukan sekadar janji manis. Ini adalah komitmen kami untuk benar-benar hadir di tengah-tengah masyarakat. Jika tidak bisa kami wujudkan, kami siap mundur dari kursi pemerintahan,” tegas Sibro Malisi di hadapan ratusan pendukung yang hadir, Kami (26/9/2024).
Langkah Paslon Amin-Ina yang berani memasang komitmen sebesar itu membuat mereka berbeda dari kandidat lain. Bagi para analis politik lokal, strategi ini menunjukkan bahwa paslon nomor urut 3 ingin menonjolkan diri sebagai pasangan yang tidak hanya fokus pada visi-misi, tetapi juga siap diawasi oleh publik.
Di tengah kondisi politik lokal yang sering kali diramaikan oleh janji-janji kampanye yang sulit terwujud, komitmen publik ini menjadi nilai tambah tersendiri. Tidak hanya soal janji ekonomi, Paslon Amin-Ina juga menjanjikan perbaikan di sektor kesehatan dan pendidikan.
“Kami akan memperbaiki layanan kesehatan, terutama bagi warga di kawasan yang akses kesehatannya masih terbatas. Setiap warga berhak mendapatkan layanan yang setara,” ujar Dr. Aminudin, seorang tokoh kesehatan yang dikenal dengan program-program preventif di bidang kesehatan.
Dengan mengedepankan program Kartu Amanah, Paslon Amin-Ina tampaknya membidik dukungan kuat dari masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang membutuhkan perhatian khusus. Program bantuan langsung tunai ini dirancang agar dapat merespons kebutuhan ekonomi sehari-hari warga.
Namun, keberhasilan program ini tentu tidak lepas dari aspek pendanaan dan kebijakan fiskal yang harus dikelola secara cermat. Beberapa pengamat ekonomi lokal menyebut bahwa implementasi program ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak membebani anggaran daerah.
“Program bantuan seperti ini bisa berhasil jika diiringi dengan pengelolaan anggaran yang baik serta pengawasan yang ketat,” kata salah satu analis kebijakan yang tidak ingin disebut namanya.
Di sisi lain, para pesaing Paslon Amin-Ina dalam Pilkada Probolinggo 2024 juga tak tinggal diam. Paslon Sri Setyo Pertiwi dan Muhamad Rachman (Setiamu), Fernanda Zulkarnaen dan Abdul Zabut (Faaza), serta Habib Hadi Zainal Abidin dan Zainal Arifin (Handal Bersinar), masing-masing telah memulai kampanye di kecamatan-kecamatan lain, memperkenalkan program-program unggulan mereka.
Namun, kampanye Amin-Ina tampaknya menjadi yang paling menonjol berkat program Kartu Amanah, yang langsung mengundang perhatian besar dari masyarakat dan media lokal. Dengan janji bantuan langsung yang konkret dan komitmen yang berani, Paslon Amin-Ina mencoba memposisikan diri sebagai calon pemimpin yang tidak hanya berjanji, tetapi juga siap bertanggung jawab penuh atas janji-janji tersebut. (Bambang)