Probolinggo, News Satu- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo, Jawa Timur, menunjukkan komitmennya terhadap keterbukaan informasi publik dan edukasi politik dengan menggelar acara Sosialisasi Hasil Pilkada Serentak Tahun 2024.
Bertempat di Gedung Paseban Sena, kegiatan ini sekaligus menandai peluncuran dua buku dokumentasi demokrasi yang mencatat proses dan dinamika politik lokal secara komprehensif.
Dihadiri Wakil Wali Kota Probolinggo Ina Dwi Lestari Bukhori, jajaran Forkopimda, perwakilan partai politik, elemen masyarakat, hingga komisioner KPU, acara ini menjadi ruang evaluasi sekaligus refleksi publik atas pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Kota Probolinggo.
Ketua KPU Kota Probolinggo, Radfan Faisal, menegaskan bahwa sosialisasi hasil pilkada merupakan bentuk pertanggungjawaban moral dan kelembagaan kepada publik.
“Ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Kami ingin menyampaikan hasil pilkada dengan pendekatan yang lebih substantif dan berbasis data,” ujar Radfan.
Dua buku yang diluncurkan menjadi sorotan utama dalam kegiatan tersebut. Buku pertama berjudul “Mozaik Demokrasi Lokal: Pilkada Kota Probolinggo Tahun 2024 dalam Angka” menyajikan data dan kronologi tahapan pilkada secara detail dan terstruktur. Sementara buku kedua, “Manifestasi Suara Rakyat”, merupakan hasil riset mendalam mengenai perilaku politik, partisipasi pemilih, dan peta preferensi masyarakat selama proses pilkada berlangsung.
Keduanya dinilai sebagai terobosan penting dalam penguatan literasi demokrasi berbasis bukti (evidence-based politics) yang masih jarang dilakukan oleh penyelenggara pemilu di daerah.
Tak hanya peluncuran buku, acara juga dilengkapi dengan pameran foto visualisasi tahapan pilkada, yang mengajak masyarakat menyelami kembali momen-momen penting dalam pesta demokrasi daerah tersebut.
“Lewat buku dan dokumentasi ini, kami ingin masyarakat melihat bahwa pilkada berjalan secara inklusif, transparan, dan bertanggung jawab,” tambah Radfan.
KPU Kota Probolinggo berharap langkah ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk menjadikan hasil pemilu bukan sekadar angka, tapi juga cerita utuh tentang perjalanan demokrasi lokal yang layak dicatat dan dipelajari bersama. (Bambang)
Comment