News Satu, Probolinggo, Rabu 5 November 2018- Untuk menangkal Radikalisme membuat Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), mengumpulkan 30 guru PNS untuk diberi wawasan kebangsaan agar tak terjerumus pada paham dan aksi radikalisme.
Tak hanya dibina wawasan kebangsaan, mereka diharapkan cinta tanah air dan NKRI serta tidak terjerumus di dunia radikalisme termasuk terorisme. Acara tersebut berlangsung di salah satu resto di Jalan Mayjen Panjaitan Kota Probolinggo.
Kepala Disdikpora H Moh Maskur mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari antisipasi agar tak ada paham radikalisme di lingkungan pendidikan terutama para guru. Apalagi ini pasca ramainya polemik pawai anak TK bercadar dan bersenjata api replika berapa hari lalu.
“Ini sebagai antisipasi saja. Mereka 30 guru ditatar wawasan kebangsaan agar tidak terjerumus dalam radikalisme. Sehingga menciptakan Kota Probolinggo yang aman dan damai,” tandasnya H Moh Maskur, Rabu (5/12/2018).
Disinggung bahwa 30 guru tersebut terindikasi radikalisme, Maskur membantahnya.
“Ini antisipasi saja bahwa perlunya penguatan wawasan kebangsaan terhadap guru-guru,” ringkasnya
Sementara itu, turut hadir Kasat Bimas Polres Probolinggo Kota AKP Suharsono. Ia menuturkan, dikumpulkannya 30 guru tersebut memang sebagai upaya preventif dari masuknya radikalisme bagi kalangan guru.
“Memang bagian dari antisipasi radikalisme masuk dunia sekolah. Pasalnya kita akui, radikalisme mudah masuk melalui sosmed. Salah satu oknum pernah menyebarkan ajakan yang mengarah pada radikalisme beruntung sudah kita redakan,” ucap Suharsono.
Ia menambahkan, tak hanya paparan kebangsaan. Penanaman cinta tanah air dan NKRI juga menjadi komitmen utama bagi para 30 guru tersebut.
“Harapannya para guru tersebut bisa menjadi panutan dan tauladan bagi siswanya. Apalagi sebagai seorang yang digugu dan ditiru,” tegasnya kepada wartawan. (Bambang)
Comment