Sidoarjo,News Satu- Setelah mengalami lonjakan harga hingga Rp 120.000 per kilogram, harga cabai rawit kini turun drastis ke angka Rp 45.000 – Rp 50.000 per kilogram di pasar tradisional, termasuk di Pasar Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa imur. Penurunan harga ini memberikan kelegaan bagi konsumen, namun menjadi tantangan bagi petani dan pedagang yang masih mewaspadai fluktuasi harga menjelang Hari Raya Idulfitri 2025.
Penurunan harga cabai rawit terjadi secara bertahap sejak awal Ramadan. Wiwit (40), seorang distributor cabai di Pasar Krian, mengatakan harga sebelumnya sempat mencapai Rp 110.000 per kilogram, lalu turun ke Rp 85.000, hingga akhirnya menyentuh Rp 50.000 per kilogram saat ini.
“Turunnya bertahap, dari awal puasa kemarin 110 ribu, terus 80 ribu, dan saat ini 50 ribu rupiah per kilogram,” katanya, Sabtu (8/3/2025).
Turunnya harga cabai rawit ini disebabkan oleh meningkatnya pasokan dari daerah sentra produksi seperti Malang, Kediri, dan Banyuwangi. Sebelumnya, cuaca ekstrem menyebabkan gagal panen dan stok berkurang, yang membuat harga melonjak tajam. Kini, dengan cuaca yang mulai membaik, pasokan kembali stabil.
Meskipun harga saat ini relatif stabil, pedagang tetap mewaspadai kemungkinan lonjakan harga dalam beberapa pekan ke depan, terutama menjelang Lebaran 2025.
“Biasanya kalau mendekati Lebaran, permintaan naik drastis. Kalau cuaca kembali buruk dan stok berkurang, harga bisa melonjak lagi,” tandasnya.
Selain faktor cuaca, rantai distribusi yang panjang dan biaya transportasi juga menjadi faktor yang dapat memengaruhi harga cabai di pasaran. Jika distribusi terganggu atau stok petani kembali menipis, harga cabai bisa kembali melambung dalam waktu singkat.
Turunnya harga cabai sebenarnya menjadi kabar baik bagi konsumen, terutama pelaku usaha kuliner yang sempat terhimpit oleh mahalnya bahan baku. Namun, bagi petani dan pedagang, harga yang terlalu rendah juga dapat merugikan mereka.
Banyak petani mengeluhkan harga anjlok ini karena biaya produksi, termasuk pupuk dan perawatan tanaman, tetap tinggi. Jika harga cabai terus turun di bawah titik impas mereka, petani bisa mengalami kerugian besar. (Awek)
Comment