Tidak hanya itu saja, laras senjata akan berubah-ubah posisi secara otomatis untuk mengarahkan sasaran sesuai gerakan joystick. Kendaraan tempr ini dilengkapi senapan mesin kaliber 12,7 mm, senapan mesin kaliber 7,2 mm dengan granat C1540 PGL.
Selain itu, TNI-AD juga menampilkan kendaraan tempur jenis revorvery. Recorvery, merupakan salah satu dari varian Panser Anoa Pindad yang diproduksi oleh Divisi kendaraan khusus. Oleh karena itu, ranpur tersebut juga memiliki fungsi khusus. Bahkan, ruang belakang Anoa Recorvery tersebut, disulap menjadi tempat crane. Ranpur jenis itu, lebih cenderung digunakan untuk memperbaiki, menderek dan merawat Anoa lainnya ketika mengalami suatu kerusakan, ataupun kendala.
Dan yang terakhir, TNI-AD juga turut serta menerjunkan ranpur Tank Main Battle (MBT), ranpur tersebut merupakan produksi dari negara Jerman. Tank Leopard 2A4, memiliki berat 63 ton, panjang 9,97 meter, lebar 3,75 meter, dan tinggi 3 meter. Kendaraan beroda rantai itu, dibekali mesin V-12 twin turbo diesel dengan kekuatan 1.400 daya kuda. Dengan tangki solar berisi 1.200 liter, Leopard bisa menempuh radius 550 kilometer dengan kecepatan maksimum 70 kilometer/jam.
Tidak kalah canggih dengan tank-tank milik negara lain. Sesuai namanya, Leopard juga dibekali dengan senjata yang sangar. Tank ini, dibekali dengan meriam Smoothbore kaliber 120 mm, buatan Rheinmetall German. Meriam itu, menjadikan Leopard sebagai tank terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Di negara asalnya, Leopard 2A4 menjadi senjata utama korps kavaleri. Sedangkan, dalam Latber tersebut, pihak SAF juga menampilkan berbagai senapan mesin andalan milik mereka. Selain senjata anti tank Matador, SAF juga menampilkan beberapa peralatan militer yang dimilikinya.
Selain dihadiri Wakasad TNI-AD dan Wakasad SAF, Brigadier General Siem Kum Wong, berlangsungnya pembukaan acara Latma tersebut, juga dihadiri oleh beberapa Pejabat TNI-AD lainnya. (rls)
Comment