ACHMAD FAUZI WONGSOJUDOHEADLINENEWSNEWS SATUPEMERINTAHANREGIONALSUMENEP

Berkat PLTS, Akhirnya Masyarakat 4 Kepulauan Terpencil Di Sumenep Bisa Menikmati Listrik 24 Jam

3887
×

Berkat PLTS, Akhirnya Masyarakat 4 Kepulauan Terpencil Di Sumenep Bisa Menikmati Listrik 24 Jam

Sebarkan artikel ini
Berkat PLTS, Akhirnya Masyarakat 4 Kepulauan Terpencil Di Sumenep Bisa Menikmati Listrik 24 Jam
Berkat PLTS, Akhirnya Masyarakat 4 Kepulauan Terpencil Di Sumenep Bisa Menikmati Listrik 24 Jam

News Satu, Sumenep, Rabu 30 Oktober 2024- Masyarakat empat kepulauan terpencil di Sumenep, Madura, Jawa Timur, kini bisa merasakan perubahan besar dengan hadirnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Hal ini, merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dan PT PLN.

Proyek yang diresmikan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Listrik Nasional ini mengakhiri ketergantungan masyarakat pada aki dan genset untuk kebutuhan listrik, membawa cahaya baru bagi ribuan warga.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sumenep Dewi Khalifah mengungkapkan, kehadiran listrik yang stabil di pulau-pulau seperti Saseel, Karamian, Saur, dan Sadulang Kecil memberikan banyak peluang baru bagi penduduk.

“Listrik menjadi kunci utama dalam perkembangan ekonomi dan pendidikan. Anak-anak bisa belajar dengan nyaman di malam hari, dan masyarakat memiliki kesempatan lebih untuk mengembangkan usahanya,” tutur Dewi Khalifah, Rabu (30/10/2024).

Menurut Dewi, akses listrik yang stabil di wilayah kepulauan ini merupakan bagian dari visi Pemkab Sumenep pada Pemerintahan Dr. Achmad Fauzi Wonggsojudo, SH, MH, dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat terpencil.

“Dengan adanya PLTS, masyarakat tak lagi harus khawatir tentang suplai listrik. Ini menjadi bentuk keadilan akses infrastruktur,” tambahnya.

Sementara, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menjelaskan bahwa penggunaan PLTS di empat pulau ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga mengurangi jejak karbon sebagai langkah menuju target emisi nol pada tahun 2060.

“Pengoperasian PLTS ini adalah komitmen kami dalam memperluas Rasio Elektrifikasi (RE) dan Rasio Desa Berlistrik (RDB) di Jawa Timur dengan menggunakan energi terbarukan,” pungkasnya.

Setiap pulau memiliki kapasitas listrik berbeda sesuai kebutuhan, Pulau Karamian dengan kapasitas 175 kWp, Saseel dan Saur masing-masing 150 kWp, dan Sadulang Kecil 50 kWp. Sebelumnya, listrik di pulau-pulau ini hanya mengandalkan aki atau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang biaya operasionalnya tinggi.

Dengan pengoperasian PLTS ini, kini ribuan masyarakat di kepulauan terpencil dapat menikmati listrik 24 jam, membuka peluang yang lebih luas untuk pendidikan, pengembangan usaha, dan aktivitas keseharian lainnya. (Robet)

Comment