HEADLINENEWSNEWS SATUPEMERINTAHANREGIONALSUMENEP

Bappeda Sumenep Fokus Kembangkan Pembangunan Kependudukan

×

Bappeda Sumenep Fokus Kembangkan Pembangunan Kependudukan

Sebarkan artikel ini
Bappeda Sumenep Fokus Kembangkan Pembangunan Kependudukan
Bappeda Sumenep Fokus Kembangkan Pembangunan Kependudukan

News Satu, Sumenep, Rabu 30 Oktober 2024- Untuk menciptakan kebijakan kependudukan yang lebih terintegrasi dalam pembangunan daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep, Madura, Jawa Timur, bersama Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) melaksanakan sosialisasi review dokumen Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) pada Rabu (30/10/2024) di Ruang Rapat Trunojoyo, kantor Bappeda setempat.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meninjau dan menyempurnakan arah kebijakan kependudukan yang akan diterapkan Kabupaten Sumenep ke depan.

Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto, menyebut bahwa GDPK merupakan panduan dalam mewujudkan visi pertumbuhan penduduk yang berkualitas dan seimbang di Sumenep. Menurutnya, revisi ini penting untuk mengintegrasikan kebijakan kependudukan secara menyeluruh ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sumenep periode 2025-2045.

“Kami menyadari kebijakan kependudukan belum sepenuhnya menjadi bagian integral dalam perencanaan pembangunan. Dengan GDPK yang diperbarui, kami dapat membangun program yang lebih akurat dan menyentuh berbagai aspek kebutuhan masyarakat,” jelas Arif.

Ia menambahkan bahwa dokumen GDPK Kabupaten Sumenep untuk periode 2023-2025 akan diselaraskan dengan peraturan terkait, termasuk UU No. 52 Tahun 2009 dan Perpres No. 153 Tahun 2014.

Selain penyesuaian regulasi, lima pilar utama GDPK juga disoroti dalam kegiatan ini, meliputi pengendalian jumlah penduduk, peningkatan kualitas penduduk, pembangunan keluarga, pengaturan mobilitas penduduk, serta penataan administrasi kependudukan.

Dua narasumber utama, yakni Etty Dwi Hariani dari BKKBN Jawa Timur dan Aji Suseno dari Universitas Brawijaya Malang, memberikan pandangan mereka terkait implementasi pilar-pilar tersebut untuk menghadapi berbagai tantangan, seperti ketimpangan populasi dan minimnya akses layanan kesehatan di wilayah terpencil.

“Selain mengendalikan kuantitas penduduk, tujuan GDPK ini juga untuk membangun masyarakat yang sehat, mandiri, dan memiliki etos kerja yang tinggi,” ujar Arif.

Ia juga menekankan pentingnya pemerataan populasi yang seimbang dengan daya dukung lingkungan alam di Sumenep sebagai bagian dari upaya pembangunan berkelanjutan.

“Ke depannya, kami berharap GDPK yang terintegrasi ini dapat memperkuat program-program lokal, menciptakan keluarga yang sejahtera, serta mendukung pembangunan sumber daya manusia berkualitas yang menjadi motor kemajuan daerah,” pungkasnya. (Robet)

Comment