News Satu, Sumenep, Kamis 28 September 2017- Komersialisasi bandara Trunojoyo Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akhirnya kini terwujud. Hal itu menyusul setelah salah satu maskapai penerbangan di tanah air sukses melakukan inagural flight atau penerbangan perdana pada Rabu (27/9/2017) kemarin.
Komersialisasi bandara yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumenep ini ternyata bukanlah hal baru. Itu merupakan mimpi lama sejak bandara ini dibangun pada masa pemerintahan Bupati Soemaroem sekitar tahun 1970an.
“Alhamdulillah, kita patut bersyukur kepada Allah, karena komersialisasi Bandara yang kita impikan puluhan tahun lalu akhirnya terwujud,” kata Bupati Sumenep, A Busyro Karim, Kamis (28/9/2017).
Bupati dua periode ini mengungkapkan, bandar udara yang berlokasi di Desa Pabian Kecamatan Kota Sumenep ini pernah mengalami masa keemasan pada masa awal pembangunan. Salah satunya dengan pemberangkatan langsung calon jemaah haji Sumenep menuju Surabaya tanpa menggunakan menempuh transportasi darat. Namun, pada perkembangan selanjutnya, Bandara Trunojoyo mengalami pasang surut bahkan sempat vakum.
Baru pada tahun 2011 yakni pada masa pemerintahan Bupati Busyro periode pertama, perhatian Pemkab terhadap bandara Trunojoyo semakin ditingkatkan. Mulai dari pembebasan lahan dan penambahan landas pacu agar bisa didarati pesawat yang lebih besar.
Pembebasan lahan di sekitar bandara Trunojoyo dilakukan selama lima tahap sejak tahun 2011. Sebelum dilakukan pengembangan, lahan bandara hanya seluas 8,3 hektar. Namun setelah dilakukan pembebasan tanah, luas bandara akhirnya mencapai 33,57 hektar. Sedangkan untuk panjang runway sebelumnya hanya 800 meter, saat ini sudah mencapai 1.600 meter dengan lebar 30 meter.
“Kerja keras kita bersama akhirnya membuatkan hasil. Sejak tahun 2015, Bandara Trunojoyo sudah melayani penerbangan perintis,” ungkap Bupati Busyro.
Komentar