Melihat kerja keras dan perjuangan para petani tembakau, Achmad Fauzi meminta agar Pabrikan harus sepakat dalam pembelian tembakau, sesuai dengan Break Event Point (BEP). Jika Pabrikan membeli tidak sesuai dengan BEP. Achmad Fauzi menegaskan, lebih baik tahun depan ijin pembelian tembakau ditutup di Sumenep. Silahkan angkat kaki dari Sumenep. Silahkan beli di kota lain saja.
“Syukur Alhamdulillah, setelah bertemu langsung dengan petani tembakau, ternyata harga tembakau mereka berada di kisaran 44 ribu hingga 60 ribu rupiah. Tapi rata-rata, kata para petani tembakau, harga jual di atas 50 ribu rupiah.,” ucapnya.
Ini merupakan kabar yang menyenangkan bagi Achmad Fauzi. Harga jual yang diceritakan para petani tembakau sesuai BEP 2022. Namun demikian, Achmad Fauzi tidak langsung terlena dengan harga tembakau yang dinilai cukup tinggi tersebut.
Bahkan, Achmad Fauzi akan terus melakukan pengawasan. Karena ditakutkan pada pertengahan musim hingga akhir musim panen, pabrikan akan menurunkan harga tembakau. Hal ini, tidak boleh terjadi, kata Achmad Fauzi.
“Say mengajak semua elemen masyarakat untuk Bersama-sama pemerintah, mengawal dan mengawasi harga jual tembakau di Sumenep,” tandasnya.
Sebab, Achmad Fauzi ingin mengembalikan pesona tembakau Madura, seperti 10 tahun silam. Tembakau Madura, sebagai primadona komoditas andalan, hingga dijuluki sebagai daun emas.
“Saya ingin mengembalikan pesona tembakau Madura, seperti 10 tahun silam,” pungkasnya. (Zalwi)
Comment