Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Rahman Riyadi menerangkan bahwa, 1000 bungkus nasi tersebut akan disebar bagi masyarakat yang mengalami imbas dampak Covid-19.
“Untuk 1000 bungkus nasi itu akan kita sebar bagi masyarakat yang kemungkinan terdampak, seperti tukang becak, ojol, sopir taksi dan lainnya,” katanya.
Menurut Rahman, saat ini Sumenep masih dalam zona hijau, makannya hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi. Sementara untuk masyarakat kepulauan, kata dia, nantinya juga akan ada koordinasi agar ada penanganan yang sama.
“Sesuai data yang disampaikan tim Satgas covid-19 Kabupaten Sumenep tanggal 21 April 2020, masih zona hijau. Dan Orang Dalam Pemantauan (ODR) itu sudah 12.542 orang, kita lakukan penanganan Covid-19 dengan ketat, mudah-mudahan presing kita bisa tepat,” ujarnya.
Disoal adanya penerapan PSBB di Sumenep, ia menuturkan, untuk saat ini Sumenep masih belum memberlakukan sistem tersebut.
“Situasinya kalau zona hijau kita hanya simulasi saja, kecuali zona merah baru menerapkan PSBB. Nah, kita hanya latihan, nanti hasil masakan dari dapur umum nanti disebar,” tuturnya.
Rahman menyebutkan, pendirian Posko Dapur Umum itu dalam sarana dan prasarananya menggunakan jasa BPBD. Sedangkan untuk anggaran sendiri masuk di tim Satgas Covid-19 Kabupaten Sumenep.
“Kalau anggarannya itu tim, meliputi Dinas Perhubungan (Dishub), Polres, Kodim 0827, dan Forkopimda,” pungkasnya. (Hasan)
Comment