Farid juga menyatakan, bagaimana dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jl. Diponegoro yang juga melanggar Perda, hingga saat ini masih tetap bebas berjualan dan tidak dilakukan penertiban oleh Bupati Fauzi.
“Apa Bupati Fauzi trauma atau yang membackingi itu orang-orang dekatnya, sehingga mereka aman dan tidak dilakukan penertiban,” ungkapnya dengan kesal kepada Bupati Fauzi.
Disisi lain, ratusan kontraktor di Kabupaten Sumenep yang pada Pemerintahan mulai dari Bupati KH. Ramdhan Siraj hingga Bupati KH. Abuya Busyro Karim mendapatkan pekerjaan proyek. Pada Pemerintahaan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, mereka dibunuh secara pelan-pelan, dengan tidak diberi pekerjaan proyek yang dianggarkan dari APBD.
“Pada Pemerintahan Bupati Fauzi, yang dapat pekerjaan proyek itu orang-orang dekatnya saja. Sedangkan, ratusan rekanan atau kontraktor dan karyawannya terpaksa harus menjadi pengangguran, karena sudah tidak ada pekerjaan lagi,” bebernya.
Kemudian, apakah ini yang harus dibanggakan dari Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo selama 3 tahun lebih memimpin Sumenep. Farid menambahkan, apa yang perlu dibanggakan dari Achmad Fauzi Wongsojudo sebagai Bupati Sumenep. Dari segi pembangunan tidak perubahan, padahal jika mau berbicara anggaran itu cukup besar yang digelontorkan oleh Pemerintah Pusat ke Sumenep, karena Bupati Fauzi merupakan keponakan dari MH Said Abdullah, Ketua Banggar DPR RI.
“Siapa yang tidak tahu anggaran yang digelontorkan ke Sumenep itu cukup besar. Tapi siapa yang menikmati anggaran tersebut, apakah rakyat Sumenep atau lingkaran Oligarki di Pemerintah Bupati Fauzi,” ketusnya.
Berbicara ekonomi, Farid menambahkan, tidak ada peningkatan yang dirasakan oleh masyarakat Sumenep. Melainkan, malah angka pengangguran dan kemiskinan terus menghanturi Kabupaten Sumenep.
“Soal pilihan itu ada pada tangan rakyat Sumenep. Tapi yang perlu rakyat tahu dan pertimbangkan, apakah akan terus memilih sosok pemimpin yang tidak bisa memberikan perubahan dan meningkatkan kesejahteraan kepada rakyatnya. Mungkin itu dari saya, silakan rakyat menilai sendiri,” pungkasnya. (Robet)
Comment