News Satu, Sumenep, Senin 29 Juni 2020- Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Fron Keluarga Mahasiswa Sumenep (FKMS) lakukan audiensi bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dalam menyelesaikan persoalan tambak di Kabupaten setempat.
Beberapa OPD yang hadir dalam audiensi tersebut diantaranya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumenep dan beberapa OPD lainnya.
Ketua FKMS Sutrisno menyampaikan, pihaknya mearasa kecawa atas apa yang dibahas dalam forum tersebut, sebab ia menilai bahwa apa yang dibahas dalam forum tersebut jauh dari apa yang pihaknya harapkan.
“Kami harus stop diskusinya, karena dalam forum tersebut kami tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, hanya berbagai alasan yang kami terima,” ungkap Sutrisno Ketua FKMS Sumenep, Senin (29/6/2020).
Ia mempertanyakan terhadap adanya tambak udang yang ada di Desa Pakandangan Barat, Kecamatan Bluto, yang beroperasi sejak 2015 bahkan melakukan reklamasi, kini sudah beroperasi kembali.
“Tambak tersebut ditutup 2019, Pemerintah butuh waktu 4 tahun dalam menutup tambak tersebut adaapa ini,” herannya.
Bahkan, tambahnya, tambak itu saat ini mulai beroperasi kembali. Dan menurut dinas terkait sudah mendapatkan izin. Oleh karena, pihaknya mempertanyakan kejelasan dari hal tersebut kepada dinas terkait.
“Langkah kami tidak akan pernah berubah, kami akan terus kawal ini sampai tertib,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bappeda Sumenep Yayak Nurwahyudi mengungkapkan, pihaknya akan mendiskusikan bersama stakeholder yang lain terkait perizinan tersebut.
“Kemungkinan moratorium itu bagaimana, artinya berjeda sejenak kita perbaiki apa yang terjadi, setelah didiskusikan nanti kita tetapkan,” pungkasnya. (Hasan)