Achmad Fauzi Wongsojudo membeberkan beberapa program yang telah berhasil dilakukan selama memimpin Kabupaten Sumenep, bersama Wakil Bupati Nyai Hj. Dewi Khalifah, mereka membawa visi dan misi yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui delapan program prioritas yang mencakup pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi, dan kesejahteraan sosial.
1. Pendidikan: Peningkatan Kualitas dan Akses Pendidikan
Selama tiga tahun pertama, fokus pada pendidikan tertuju pada peningkatan akses dan kualitas. Sumenep, dengan wilayah kepulauan yang luas, memiliki tantangan untuk memberikan akses pendidikan merata di seluruh daerah.
Siswa yang Mendapatkan Beasiswa: Sebanyak 5.200 siswa dari keluarga kurang mampu telah menerima beasiswa pendidikan selama tiga tahun terakhir.
Fasilitas Sekolah yang Ditingkatkan: 45 sekolah di daerah terpencil telah direnovasi, dan 10 sekolah baru didirikan untuk meningkatkan akses pendidikan di wilayah pedesaan dan kepulauan.
Program Pelatihan Guru: 800 guru telah mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi di bidang digitalisasi pendidikan untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumenep, pada tahun 2021 IPM Sumenep berada di angka 67,74 persen. Kemudian, pada tahun 2022 naik menjadi 68,49 persen. Kenaikan itu terus bertambah. Buktinya, pada tahun 2023, IPM Sumenep tembus di angka 69,13 persen
Angka putus sekolah menurun sebesar 15% dari tahun 2021 hingga 2023.
2. Kesehatan: Akses Kesehatan yang Lebih Merata
Kesehatan menjadi prioritas penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah kepulauan yang selama ini sulit dijangkau layanan kesehatan.
Jumlah Puskesmas Dibangun: 31 puskesmas baru dibangun di wilayah kepulauan dan daratan untuk memastikan akses kesehatan bagi seluruh warga Sumenep.
RSUD Moh. Anwar: Rumah sakit utama di Sumenep mengalami renovasi besar-besaran dengan penambahan 100 tempat tidur dan fasilitas ICU modern.
Program Stunting: Sesuai data Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumenep, pada 2022 angka stunting mencapai 21,6%. Angka itu turun menjadi 16,7% pada 2023
Angka harapan hidup (AHH) di Sumenep naik dari 69,5 tahun pada 2020 menjadi 71,3 tahun pada 2023.
Program ambulans laut yang diluncurkan telah melayani lebih dari 1.000 kasus darurat di kepulauan dalam dua tahun terakhir.
Comment