News Satu, Sumenep, Senin 28 Desember 2020 – Malang benar nasib Satami, Perempuan lansia asal Dusun Moralas, Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang harus rela hidup di gubuk berukuran 5×4 meter yang sejatinya sudah tidak layak huni.
Diusia senja, ia harus menjalani hidup sebatang kara bahkan untuk bertahan hidup, ia pun harus mengumpulkan bahan bekas dengan berjalan kaki menempuh jarak puluhan Kilometer hingga ke desa tetangga. Dengan berpenghasilan kurang lebih Rp.10 ribu setiap harinya.
Gubuk itu terbuat dari kayu, dinding berlapis bilik bambu dan didalam rumahnya tidak satupun barang mewah tampak dimiliki perempuan yang menginjak usia sekitar 80 tahun. Tempat tidurnya seperti tempat meja makan dengan beralas sebuah tikar. Sementara perabotan di rumahnya terlihat sudah usang.
Kendati demikian, Satami atau bisa dipanggil Mbah Tami mengaku kerap dibantu tetangganya terutama kala mengalami kesulitan. Pihaknya, mengatakan Sampai saat ini masih belum ada bentuk perhatian atau bantuan dari pemerintah setempat.
“aku tidak tahu, sudah lupa cong” ucap Mbah Tami saat ditanya umurnya berapa, Senin (28/12/20).
Menurut keterangan warga sekitar, Mbah Tami memang hidup seorang diri dan tidak pernah bersuami. Penyebab tidak pernah menerima berbagai macam bantuan dari Pemerintah dikarenakan belum mempunyai identitas seperti KTP, KK dan lainnya.
“Setiap hari ia berangkat pagi dengan membawa karung, mengumpulkan barang bekas, untuk dijual ke Pasar Kapedi. Baru sekitar jam 17.50 Waktu setempat, Mbah Tami sudah bisa ditemui di rumahnya,” kata Pria bernama Moh Hasan.
Hingga berita ditayangkan belum ada tanggapan dari pihak pemerintah setempat. (Hanif)
Komentar