Bahkan, menurut dr. Andre pasien tersebut sebelumnya sempat berobat di Pamekasan.
“Pasien ini malahan sempat traveling ke dokter dan sempat berobat ke Pamekasan satu kali, dia sempat berobat ke dokter praktek swasta juga. Harusnya dia kan membawa Rapid Testnya bukan lagi berobat,” katanya.
Ia menambahkan, bahwa pasien itu enggan langsung melaporkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep untuk di lakukan Swab. Padahal, menurutnya, pasien nomor 6 tersebut usai dilakukan Rapid Test di perusahaannya, hasilnya sudah positif.
“Sekitaran satu bulanan dia pulang dari Surabaya, melakukan isolasi mandiri di rumahnya, sebelum akhirnya melaporkan ke RSUD Sumenep, dan bilang bahwa hasil Rapid Test-nya di Surabaya positif,” katanya.
Andre menambahkan bahwa, pihaknya juga curiga, apabila pasien nomor 6 ini sempat tidak langsung terbuka untuk melakukan pemeriksaan di RSUD Sumenep.
“Ini kelihatannya dia lari untuk berobat. Untuk kontak eratnya, yakni keluarga pasien, sudah kita lakukan Scranning (Pengecekan) Orang Dalam Gejala (OTG),” pungkasnya. (Hasan)
Comment