HEADLINENEWSPARPOLPILKADAPOLITIKPOLITISIREGIONALSUMENEP

Pengrusakan Banner Paslon Di Sumenep, Inilah Sudut Pandang Dari Pengamat Politik

×

Pengrusakan Banner Paslon Di Sumenep, Inilah Sudut Pandang Dari Pengamat Politik

Sebarkan artikel ini
Pengrusakan Banner Paslon Di Sumenep, Inilah Sudut Pandang Dari Pengamat Politik
Pengrusakan Banner Paslon Di Sumenep, Inilah Sudut Pandang Dari Pengamat Politik

News Satu, Sumenep, Kamis 3 September 2020- Adanya perusakan terhadap salah satu Pasangan Calon (Paslon) bakal calon Bupati (Bacalon) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabu) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yakni Fattah Jasin- Ali Fikri yang dilakukan orang tidak dikenal, menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Nampaknya menjadi sebuah tanda Tanya besar di masyarakat, apakah memang di rusak oleh pendukung bacalon lain atau memang ada masyarakat yang tidak suka kepada paslon itu???. Teka-teki pengrusakan terhadap banner paslon ini, tidak mudah untuk menebak siapa pelakunya.

Salah seorang pengamat Politik di Kabupaten Sumenep, Wildan Rosaili memiliki pandangan yang berbeda. Pengrusakan banner (spanduk) pasangan calon dalam pilkada Sumenep itu, bukan masalah suka tidak suka. Melainkan, aksi ini telah merusak nilai-nilai Demokrasi dan asas pilkada yang jujur dan adil (Jurdil).

“Pengrusakan banner Paslon merusak nilai-nilai demokrasi. Kebebasan memilih, berekspresi, dan berkreasi untuk kemenangan calon perlu saling dijaga dan dirawat oleh semua pihak,” tandasnya, Kamis (3/9/2020).

Lanjut Alumni Yogyakarta ini, ketidak sukaan dan ketidak senangan pada salah satu calon tidak perlu diekspresikan dengan brutal dan bergaya preman apalagi sampai merusak spanduk. Terdapat di beberapa wilayah di mana spanduk paslon yang diusung enam parpol itu dirusak. Di antaranya di Kecamatan Gapura dan spanduk yang di pasang di Kecamatan Saronggi.

Baca : Jelang Pendaftaran Bacabup Sumenep, Baner Fattah Jasin Dan Ali Fikri Di Rusak

“Mari kita jaga bersama moralitas politik, apalagi Sumenep adalah Kabupaten yang mayoritas berbasis santri,” tegas dosen Politik dan Kebijakan Publik Universitas Wiraraja Sumenep.

Oleh karena itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga moralitas Politik, sehingga tidak menimbulkan fitnah atau adu domba terhadap kedua Paslon. Kasus pengrusakan seperti ini, maka tim Paslon dari Fattah-Fikri tidak boleh menuduh sembarangan siapa pelakunya, sehingga tidak menimbulkan kegaduhan menjelan pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Sumenep ini.

“Kalau hemat saya, kubu Fattah-Fikri tidak sembarangan menuduh siapa pelaku dari pengrusakan bannernya tersebut. Melainkan, lebih fokus kepada Pilkada,” pungkasnya.

Saat ini terdapat dua pasangan Cabup-Cawabup yang menyatakan maju pada Pilbup Sumenep adalah Fattah Jasin-KH Ali Fikri yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PAN), Partai Demokrat, Partai Hanura, Partai Nasdem, dan Partai Golkar.

Dan Paslon Achmad Fausi- Nyai Hj Dewi Khalifah diusung PDI Perjuangan, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). (Lim)

Comment