Tidak Mudah Jadi Bupati Di 126 Pulau, 20 Tahun Sumenep Tidak Tidur

News Satu, Sumenep, Jumat 6 Maret 2020- Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, merupakan sebuah daerah yang berada di ujung timur pulau garam Madura. Kabupaten ini, memiliki 126 pulau baik besar maupun kecil.

Menjadi seorang Pemimpin atau Kepala Daerah di Kabupaten ini, tidaklah mudah seperti menjadi seorang Kepala Daerah Kabupaten lainnya di Madura. Sebab, tidak hanya berpikir program atau pembangunan di daratan saja, melainkan juga di Kepulauan.

Semenjak jaman Reformasi hingga sekarang, Kabupaten Sumenep dipimpin oleh 2 orang Kiai atau Ulama, yakni KH. Ramdlan Siradj dan KH. A Busyro Karim. Semenjak itulah, tahap demi tahap pembangunan dan pelayanan publik di Sumenep, mulai ada perubahan.

Baca Juga :  Krisis Pangan, Kadin Sumenep Sarankan Pemkab Buat Gudang Logistik Di Kepulauan

Pada jaman kepemimpinan KH. Ramdlan Siradj, pembangunan Infrastruktur terus dilakukan. Tidak hanya itu saja, transportasi laut yang selama ini masih menjadi kendala bagi masyarakat kepulauan juga menjadi pemikiran utama baginya.

Bahkan, Pemerintah Daerah langsung membeli 2 armada kapal yakni DBS 1 dan DBS 2 agar masyarakat kepulauan lebih nyaman dan aman saat mau ke daratan Kabupaten Sumenep. 2 Kapal yang dibeli Pemerintah Daerah ini, nampaknya mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat kepulauan, karena sebelumnya mereka harus naik perahu yang safety-nya masih belum terjamin.

Dengan programnya tersebut mengantarkan KH. Ramdlan Siradj menjabat sebagai Bupati Sumenep dua periode, yakni mulai tahun 1999 hingga 2010. Sedangkan, pada saat itu Ketua DPRD Sumenep, masih dijabat oleh KH. A Busyro Karim.

Baca Juga :  Dubes Arab Saudi Akan Berkunjung Ke Sumenep 

Kemudian pada tahun 2010, nampaknya masyarakat Kabupaten Sumenep, masih percaya kepada seorang Ulama atau Kiai untuk menjadi Kepala Daerah atau Bupatinya, yakni KH. A Busyro Karim. Dalam kepemimpinannya, Kiai yang masih muda dan energik tersebut, lebih mantap lagi dalam membuat programnya.

Jika pada kepemerintahan KH. Ramdlan Siradj, masyarakat kepulauan mendapatkan 2 armada kapal untuk mempermudah transportasi. Pada kepemimpinan KH. A Busyro Karim, di periode pertamanya langsung memaksimalkan alat transportasi, bahkan dijamannya juga ada kapal cepat yang melayani pelayaran Kalianget, Kangean dan Sapeken.

Komentar