HEADLINENEWSPEMERINTAHANPEMKAB SUMENEPREGIONALSUMENEP

Tidak Mudah Jadi Bupati Di 126 Pulau, 20 Tahun Sumenep Tidak Tidur

×

Tidak Mudah Jadi Bupati Di 126 Pulau, 20 Tahun Sumenep Tidak Tidur

Sebarkan artikel ini
Tidak Mudah Jadi Bupati Di 126 Pulau, 20 Tahun Sumenep Tidak Tidur
Tidak Mudah Jadi Bupati Di 126 Pulau, 20 Tahun Sumenep Tidak Tidur

Dengan adanya kapal cepat swasta ini dan milik Pemkab Sumenep DBS 3, masyarakat kepulauan Kangean yang ingin ke daratan bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 3 jam, yang sebelumnya sekitar 8 jam. Namun demikian, Bupati dari PKB ini, tidak hanya berpikir bagaimana masyarakat kepulauan juga mendapatkan pelayanan publik dengan cepat.

“Saya tidak hanya berpikir masyarakat kepulauan bisa menempuh waktu cepat menuju ke daratan, tapi saya juga berpikir bagaimana mereka juga mendapatkan pelayanan publik cepat dan tidak harus keluar biaya banyak,” kata Bupati Sumenep, KH. A Busyro Karim, Jumat (6/3/2020).

Kemudian pada tahun 2012, KH. A Busyro Karim membuat program baru dengan Kebijakan Pelayanan Adminitrasi Terpadu Kecamatan (Paten) yang di luncurkan sejak tahun 2012. Sehingga, masyarakat yang ingin mengurus administrasi bisa langsung dilakukan di Kecamatan, hal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Kepulauan yang bisa lebih irit biayanya dalam mengurus administrasi.

“Kini masyarakat kepulauan tidak perlu ke daratan, melainkan tinggal mengurus di Kecamatan,” tandas KH. A Busyro Karim, mantan Ketua DPRD Sumenep dua periode ini.

Sedangkan untuk pelayanan kesehatan, Bupati Busyro juga memaksimalkan pelayanan di Puskesmas setiap Kecamatan. Sehingga, Puskesmas menjadi rujukan utama bagi masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya.

“Puskesmas harus memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, jadi masyarakat tidak harus ke Rumah Sakit yang jaraknya berada di Kota. Melainkan cukup bisa ditangani di Puskesmas,” ucapnya.

Masalah pendidikan, juga menjadi pemikiran utama bagi seorang Bupati dalam peningkatan mutunya. Bahkan, pada tahun 2019 Dinas Pendidikan Sumenep menerapkan sebuah Digital School, hal ini seiring dengan perkembangan jaman dan masuknya pada era Digital.

“Ini masih dalam tahap uji coba di daratan, jika berhasil pasti akan dikembangkan ke Kecamatan lainnya, dan Kepulauan juga ada sampelnya dalam uji coba Digital School ini,” tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut KH. Busyro Karim, setiap tahun pihaknya sengaja melakukan Safari kepulauan. Hal itu bertujuan untuk sebagai bahan evaluasi dalam pencapaian programnya dan mendengarkan aspirasi masyarakat di Kepulauan.

Pada saat melakukan Safari Kepulauan, Bupati melihat pentingnya Listrik bagi masyarakat Kepulauan. Kemudian Bupati Sumenep langsung melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat bagaimana adanya program kelistrikan, sehingga Pulau terang menderang.

“Alhamdulillah, Program kelistrikan tersebut mendapatkan respon dari Pemerintah Pusat. Jika sebelumnya masyarakat di Kepulauan belum bisa menikmati listrik, kini sudah bisa menikmati listrik, bahkan ada yang sudah 24 jam seperti di Kangean,” ungkapnya.

Comment