Tidak hanya listrik saja, pada jaman sekarang alat komunikasi juga sangat penting bagi masyarakat daratan maupun kepulauan. Kemudian Bupati Sumenep, langsung melakukan komunikasi dengan beberapa provider untuk bisa membangun tower di Kepulauan.
“Alat komunikasi itu sangat penting bagi masyarakat, terutama di Kepulauan untuk melakukan komunikasi atau menanyakan kabar sanak saudaranya yang berada di luar pulau,” katanya.
Bahkan, pihaknya juga meminta Telkom Sumenep berupaya melayani sambungan telpon di pulau-pulau terpencil dengan membuka kantor pelayanan di Pulau Sapudi, Masalembu, Kangean, Arjasa dan Sapeken.
Selain sambungan telpon, Telkom juga mengembangkan masyarakat radio (rural radio) dengan menggunakan fasilitas radio gelombang mikro di Pulau Raas, Talango dan Gili Genting. Telkom juga tengah membangun jaringan telpon di Pulau Kramayan, di kepulauan Maselembu. Masih ada 100 calon pelanggan di pulau itu yang belum terlayani sambungan telepon.
Perjalanan laut dari Pulau Maselembu ke Kramayan ditempuh dengan waktu lima jam. Sedangkan untuk sambungan telepon pulau pulau kecil di sekitar Sapeken seperti Pulau Paliat, Pagerungan dan Kaibus, dilayani dengan pesawat nir-kabel dengan daya jangkau sekitar 20 – 30 kilometer. Selain telpon kabel, Telkom juga mengembangkan telepon Flexi di Sumenep. Selanjutnya, Kangean dan di Sapudi lebih banyak dilayani telepon Flexi, ketimbang telepon kabel.
“Fasilitas telepon sangat penting untuk membuka keterisolasian masyarakat kepulauan,” tandasnya.
Sukses dalam programnya tersebut, kini Bupati Sumenep berpikir menarik Kepulauan jadi satu dengan daratan. Dalam artian bukan menarik kepulauan menjadi satu dengan daratan, melainkan bagaimana mempercepat transportasi, pelayanan publik dan lain sebagainya.
“Saya harus berpikir lagi, bagaimana transportasi cepat untuk masyarakat daratan maupun kepulauan,” ucapnya.
Akhirnya Bupati Sumenep, berpikir bagaimana melanjutkan pembangunan Bandara Trunojoyo. Sebab, Bandar Udara Trunojoyo tersbeut dibangun pada era pemerintahan Bupati Soemaroem yang memerintah di Sumenep pada tahun 1970-an.
Comment