Pada periode keduanya memimpin Kabupaten Sumenep, KH. A Busyro Karim yang didampingi oleh Wakil Bupatinya, Ach. Fauzi, langsung mengusulkan agar Pesawat Perintis bantuan dari Pemerintah Pusat untuk melayani Sumenep-Kepulauan.
“Orang kepulauan tetap saya pikirkan, meski dengan jarak tempuh 3 jam sudah sampai daratan Sumenep, saya ingin dengan waktu 1 jam sudah bisa sampai ke Sumenep. Makanya saya kembali mengusulkan agar Pesawat Perintis melayani Sumenep-Kepulauan,” tukasnya.
Pada tahun 2019, Bupati Busyro kembali menorehkan sejarah baru di Sumenep, yakni pesawat Perintis bantuan Pemerintah Pusat tersebut melakukan penerbangan perdana ke pulau Pagerungan, Kecamatan Sapeken.
“Ini masih uji coba, semoga kedepannya bisa benar-benar transportasi udara ini terealisasi,” ujarnya.
Pemerintah daerah terus berupaya melakukan pengembangan bandara di kepulauan lainnya, seperti di Kecamatan (Pulau) Arjasa dan Kecamatan (Pulau) Masalembu untuk mempermudah transportasi masyarakat di kepulauan, bahkan pembangunan badara di Kecamatan (Pulau) Arjasa sudah teranggarkan di APBD.
“Pemerintah daerah di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020 memprogramkan anggaran dana sebesar Rp6 miliar untuk pembangunan bandara di Kecamatan (Pulau) Arjasa atau Kangean,” tuturnya.
Ia menambahkan, selama 20 tahun semenjak jaman reformasi dan Bupati baru Kabupaten Sumenep terus mengalami perubahan dalam pembangunan, pelayanan publik, dan lain sebagainya. Untuk perubahan di Kabupaten yang berada di ujung timur pulau garam Madura ini, butuh proses panjang, karena yang dipikirkan bukan hanya daratan, melainkan juga ada 126 pulau.
“Jadi kami tidak tidur selama ini, melainkan bagaimana terus mengembangkan pembangunan di Sumenep. Syukur Alhadulillah, kini sudah banyak perubahan yang bisa dinikmati oleh masyarakat,” pungkasnya.
Itulah sepenggal program dari dua Bupati Sumenep yakni KH. Ramdlan Siradj Bupati periode 1999 hingga 2010, dan KH. A Busyro Karim, Bupati Sumenep 2010-2021. Sebenarnya, masih banyak program lain yang dilakukan pada jaman pemerintahan dua tokoh kiai sekaligus Bupati di Sumenep ini. (RH)
Comment