News Satu, Sumenep, Selasa 28 Maret 2017- Tiga orang gila atau kurang waras yang dititipkan ke Dinas Sosial Sumenep, Madura, Jawa Timur, kabur dari rumah rehabilitasi sosial setempat. Ketiganya merupakan orang gila yang diamankan aparat kepolisian karena menjadi korban isu penculikan anak.
“Berdasarkan laporan dari kepala UPT kami, tiga orang gila yang diserahkan oleh Polres Sumenep memang telah kabur,” kata kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumenep, Moh Aminullah, Selasa (28/3/2017).
Ia menjelaskan, tiga orang gila tersebut kabur pada hari Minggu (19/3/2017) lalu. Namun, meski sudah dilakukan pencarian ke beberapa tempat, tiga orang gila yang mempunyai nama Fauzi, warga asal Surabaya, Totong Djiharto, warga Kelurahan Wates, Kecamatan magersari, Mojokerto dan Mr X itu hingga sampai saat ini masih belum ditemukan.
“Kita sudah melakukan pencarian, namun sampai hari ini ketiganya belum ditemukan,” tambah orang yang biasa dipanggil Minul ini.
Ia mengungkapkan, kaburnya tiga orang gila tersebut disebabkan karena kondisi rumah rehabilitasi yang tidak memenuhi standar. Meski sudah dilakukan penjagaan diluar dan pintu dalam kondisi terkunci, namun tiga orang gila tersebut masih bisa lari melalui jendela. Menurutnya, tidak adanya pagar yang mengelilingi rumah rehabilitasi sosial milik Pemkab tersebut juga menjadi faktor kaburnya penghuni Rehsos.
“Terlepas dari kelalaian kami, kondisi rumah rehabilitasi sosial memang kurang memenuhi standar,” ujar Minul.
Dijelaskan, orang gila yang diserahkan Polres Sumenep sebenarnya berjumlah lima orang. Namun dua diantaranya yakni Imam Fauzi, Warga Kecamatan Ganding dan Syafi’i, warga Kecamatan Rubaru, telah dijemput oleh keluarganya. Sementara tiga orang sisanya direncanakan akan dikirim ke rumah rehabilitasi sosial milik Pemprov Jawa Timur namun lebih dulu kabur.
“Rencana akan langsung dikirim ke rumah rehabilitasi sosial provinsi, namun karena harus hari kerja kita tempatkan dulu di rumah sosial Kabupaten,” imbuhnya. (Ozi)
Comment