News Satu, Surabaya, Jumat 5 Juli 2024- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur (Jatim) baru saja meluncurkan pusat pelatihan welder di Balai Latihan Kerja (BLK) Surabaya. Langkah ini bertujuan untuk mempersiapkan 4.000 tenaga kerja yang akan ditempatkan di Pertamina Tuban dan memenuhi permintaan ribuan tenaga kerja di luar negeri, termasuk Korea Selatan.
Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto, menyatakan bahwa BLK Surabaya akan secara konsisten menjadi pusat pelatihan welder.
“Pelatihan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam negeri tetapi juga internasional. Dalam beberapa bulan mendatang, kami akan mempersiapkan tenaga kerja yang bersertifikasi dan memiliki keahlian khusus,” ungkap Sigit, Jumat (5/7/2024).
Welder adalah juru las yang bertugas menyatukan material dengan teknik pengelasan. Profesi ini sangat menggiurkan di pasar internasional, dengan gaji bulanan yang berkisar antara Rp 25 juta hingga Rp 30 juta. Gaji tinggi ini disebabkan oleh risiko pekerjaan yang signifikan, seperti pengelasan bawah laut atau dalam pembangunan pipa dan gas.
“Kami tidak hanya melatih mereka sesuai standar industri pembuatan kapal, tetapi juga memastikan mereka memahami K3 untuk menghindari kecelakaan kerja,” lanjutnya.
Menanggapi program dari Disnaker Jatim, Lia Istifhama, anggota DPD RI Terpilih, memberikan apresiasi tinggi terhadap program ini.
Ini adalah inovasi out of the box, kata Lia saat mengunjungi kantor Disnaker Jatim. Lia menilai bahwa pelatihan welder yang bersertifikasi tidak hanya mengurangi pengangguran tetapi juga meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Tenaga welder ini tidak hanya berfungsi sebagai penghalang potensial bagi tenaga asing, tetapi juga memenuhi kebutuhan luar negeri, yang pada gilirannya meningkatkan penerimaan negara melalui TKI,” ujar keponakan Khofifah Indar Parawansa mantan Gubernur Jatim.
Ning Lia juga menyoroti pentingnya penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di lingkungan kerja.
“Saya pernah bekerja sebagai HRD, jadi saya sangat menghargai pentingnya K3. Investasi dalam K3 lebih baik daripada risiko besar akibat kecelakaan,” tandasnya.
Srikandi NU Jatim ini juga menyatakan, pada saat berdialog dengan Disnaker Jatim, ternyata BLK Surabaya, yang beroperasi sejak 15 Januari 2024, juga telah menandatangani MoU dengan Samsung Heavy Industries.
Melalui kemitraan ini, Disnaker Jatim juga memastikan penempatan siswa pelatihan ke perusahaan internasional. Januari lalu, peserta Pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) Las FCAW telah diberangkatkan ke Korea Selatan dan ditempatkan di Samsung Heavy Industries.
“Langkah ini merupakan terobosan dalam mempersiapkan tenaga kerja terampil dengan standar global, berpotensi memberikan dampak positif bagi pasar tenaga kerja dan ekonomi Indonesia,” pungkas wanita berparas cantik ini. (Kiki/*)
Respon (1)