News Satu, Surabaya, Minggu 8 September 2024- Penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi Z semakin mengkhawatirkan. Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan prevalensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 1,73%, setara dengan 3,3 juta orang berusia 15-64 tahun, dengan peningkatan signifikan pada kelompok umur 15-24 tahun. Fenomena ini menarik perhatian DPD RI Terpilih dari Jawa Timur, Lia Istifhama.
Lia Istifhama Anggota DPD RI terpilih, bersama Humas BNN Kota Surabaya, Dr. Singgih Widi Pratomo, menyampaikan pandangannya mengenai peran keluarga dan modal sosial dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.
“Perlawanan terhadap penyalahgunaan narkoba memerlukan peran serta dari semua pihak, tidak hanya negara dan BNN, tetapi juga masyarakat, terutama keluarga. Upaya preventif yang dilakukan di tingkat keluarga merupakan langkah cerdas untuk meredam penyalahgunaan narkoba,” ujar Lia Istifhama, Minggu (8/9/2024).
Lanjut Ning Lia panggilan akrab dari DR. Lia Istifhama, bahwa keluarga berperan penting dalam pencegahan dengan menerapkan pendidikan agama dan akhlak, kasih sayang, rasa aman, bimbingan, perhatian, dan dorongan prestasi.
“Keluarga harus berperan aktif dalam memberikan pendidikan yang baik dan menjaga komunikasi serta pengawasan terhadap anak-anak,” ujar Srikandinya NU jatim ini.
Senator cantik ini menekankan pentingnya kekuatan modal sosial dalam upaya pemberantasan narkoba.
“Kekuatan modal sosial sangat krusial untuk membentuk mental anak-anak sehingga mereka tidak merasa sendiri dalam menghadapi masalah. Kita bisa belajar dari studi Robert D. Putnam dan James S. Coleman mengenai pentingnya interaksi sosial dan kepercayaan antar individu dalam masyarakat,” ungkapnya.
“Seperti yang dicontohkan dalam studi Coleman, jika modal sosial di suatu lingkungan tidak terbentuk dengan baik, individu akan merasa terasing dan kurang mendapatkan dukungan. Ini yang perlu kita hindari dalam lingkungan kita,” lanjut Lia.
Lia Istifhama juga menegaskan bahwa membangun modal sosial yang kuat di tingkat keluarga dan masyarakat akan membantu menciptakan generasi emas yang sehat dan terhindar dari pengaruh negatif narkoba.
“Saya percaya, dengan membentuk mental sehat dan kepedulian yang baik, kita dapat menciptakan generasi yang bertanggung jawab dan tidak akan terjerumus dalam godaan narkoba,” pungkasnya.
Melalui pendekatan yang melibatkan keluarga dan kekuatan modal sosial, Lia Istifhama berharap bahwa upaya preventif ini dapat mengurangi prevalensi penyalahgunaan narkoba dan membentuk generasi yang lebih baik di masa depan. (Kiki/*)