News Satu, Surabaya, Rabu 3 Juli 2024- Dalam upaya menginspirasi generasi muda untuk terlibat aktif dalam politik, Pengurus Komisariat PMII UIN Sunan Ampel Surabaya mengadakan Rapat Tahunan bertema “Menatap Politik Masa Depan”.
Acara tersebut menghadirkan dua tokoh penting, Anggota DPR RI Terpilih Anwar Sadad dan Anggota DPD RI Terpilih Lia Istifhama, yang memberikan wawasan dan motivasi kepada peserta, mayoritas dari generasi Z.
Anwar Sadad, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, mengawali sesi dengan menyampaikan pesan inspiratif dari Buya Hamka, “Kita Akan Dipertemukan dengan Apa yang Dicari.”
“Apa yang kalian inginkan, yang kalian dambakan, akan mempertemukan kalian pada komunitas yang sesuai dengan pemikiran kalian. Contohnya, jika kalian ingin menjadi politisi yang lurus, maka kalian akan dipertemukan dengan sesama politisi yang juga lurus,” jelas Anwar Sadad, memberikan motivasi kepada para peserta untuk tetap teguh pada prinsip mereka, Rabu (3/7/2024).
Sementara, Anggota DPD RI terpilih asal Jatim, DR. Lia Istifhama, yang baru-baru ini viral akibat akun Google-nya diretas bersamaan dengan peretasan Pusat Data Nasional, memberikan pesan penting mengenai contingency theory kepada generasi Z.
“Hidup itu pilihan, mau dikenang kebaikan atau dilupakan begitu saja? Jika ingin dikenang, bangun diri kalian melalui strategi untuk terus melakukan pengembangan diri. Salah satunya dengan menerapkan konsep contingency theory,” ucap Srikandinya Nahdlatul Ulama (NU) Jatim ini.
Lanjut wanita berparas cantik ini, dalam Contingency theory, yang dikemukakan oleh Frederick E. Fiedler, menyatakan bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk memimpin. Kepemimpinan harus didasarkan pada situasi dan kondisi tertentu.
“Dalam Islam, konsep ini dikenal sebagai shalihun li kulli zaman wal makaan, yaitu kita harus adaptasi dengan situasi tempat dan waktu yang kita hadapi sekarang,” jelasnya.
Ning Lia panggilan akrab dari Lia Istifhama, juga menekankan pentingnya adaptasi dalam dunia digital bagi generasi Z.
“Genzy, ayo siapkan diri sebagai syubbanul yaum rijalul ghod, pemimpin masa depan. Harus adaptif dan bijak di era digital. Kita harus mampu melakukan molekurasisasi, yaitu mudah beradaptasi, dan mengkonvergensikan tiga sektor: computing (gadget), communications, dan content,” ajaknya kepada para kader PMII UIN Sunan Ampel Surabaya.
Keponakan Khofifah Indar Parawansa ini, mengajak para Generasi Z agar selalu membuat karya maupun konten mengedukasi bagi masyarakat.
“Buatlah karya dari pemanfaatan digital dan komunikasikan itu sebagai karya yang memiliki konten bermanfaat. Ini adalah strategi penting agar kelak kalian mampu menjadi pemimpin yang mengikuti perkembangan zaman dan preferensi masyarakat,” tambah Lia dengan semangat.
Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan inspirasi kepada generasi muda untuk lebih siap menghadapi tantangan politik masa depan, menjadi pemimpin yang adaptif serta inovatif, dan selalu berpegang pada prinsip-prinsip kebenaran dan kejujuran.
Dengan antusiasme dan komitmen yang ditunjukkan oleh para peserta, masa depan politik Indonesia tampaknya akan dipimpin oleh generasi yang cerdas, inovatif, dan penuh integritas. Ning Lia, dengan pesannya yang kuat dan relevan, terus menginspirasi dan memotivasi generasi muda untuk berperan aktif dalam membangun masa depan yang lebih baik. (kiki/*)
Comment