News Satu, Tangerang, Jumat 23 Agustus 2024- Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi pusat keberhasilan Bea Cukai dalam memerangi penyelundupan narkotika dengan berbagai modus operandi.
Dalam serangkaian operasi terbaru, Bea Cukai berhasil menyita barang haram yang terdiri dari kokain, sabu, dan ekstasi, yang berasal dari jaringan internasional di Afrika, Thailand, dan Malaysia.
Kepala Bea Cukai Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo mengatakan, operasi dimulai dengan penindakan terhadap paket kiriman dari Johannesburg, Afrika Selatan, yang tiba di Kargo Internasional Bandara Soekarno-Hatta. Paket ini, yang ditujukan untuk penerima berinisial MJ di Kabupaten Bekasi, awalnya tampak sebagai bingkisan kado.
“Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, petugas menemukan sabu seberat 103,39 gram tersembunyi di dalamnya,” katanya, Jumat (23/8/2024).
Melalui pengembangan kasus bersama kepolisian, Bea Cukai berhasil menangkap MNH (39), seorang pria WNI yang berperan sebagai penerima paket tersebut atas perintah MJ. Penangkapan ini mengungkapkan jaringan penyelundupan yang lebih besar.
“Selanjutnya, seorang wanita WNA asal Thailand, KW (26), tiba di Bandara Soekarno-Hatta dari Damaskus. Tersangka membawa handbag putih dan koper yang berisi 11 kemasan suplemen kolagen. Pemeriksaan menyeluruh mengungkapkan bahwa suplemen tersebut ternyata berisi sabu dan kokain,” tukasnya.
Kasus ketiga melibatkan HAD (26), seorang WNA asal Malaysia yang tiba dari Kuala Lumpur. Pemeriksaan terhadap barang bawaannya mengungkapkan sekitar 1.623 butir ekstasi. Berdasarkan pengakuan HAD, barang-barang tersebut diperoleh dari seorang pengendali Malaysia berinisial S dan ditujukan untuk sebuah hotel di Jakarta Pusat dengan imbalan RM 1.300 (sekitar Rp4,6 juta).
Akibat perbuatannya, ketiga tersangka diancam dengan hukuman maksimal sesuai Undang-Undang No 35 tahun 2009 tentang Narkotika, yaitu hukuman mati atau penjara seumur hidup.
“Penindakan ini menunjukkan komitmen kami dalam memerangi peredaran narkotika dan beradaptasi dengan berbagai metode penyelundupan yang semakin kompleks,” pungkasnya. (Feri)