News Satu, Batu, Selasa 18 Desember 2018- Untuk mempercantik Kota Batu, Jawa Timut (Jatim), melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang bekerjasama dengan organisasi Pemuda Pancasila mengadakan lomba desain infrastruktur jalan untuk pejalan kaki (Pedistrian).
Pendaftaran lomba desain Pedistrian ini telah di buka pada 15 Desember 2018 hingga 15 Januari 2019, pendaftatan dapat di lakukan di kantor DLH Kota Batu, Alun-alun Kota wisata Batu dan Kantor Pasar Parkiran Batu, pendaftara tidak di pungut biaya.
Dr. Agung Suprojo M.Ap, selaku panitia pelaksana, dalam konfrensi pers, Senin, 17/12/18, menjelaskan maksud dan tujuan di adakannya lomba desain pedistrian itu.
“Tujuanya adalah bahwa DLH Kota Batu ingin mengajak masyarakat Kota Batu khususnya, untuk ikut berperan serta dalam memperindah nuansa Kota Batu, serta menambah kenyamanan pejalan kaki. Hal ini di lakukan DLH Kota Batu, karena melihat potensi masyarakat Kota Batu yang banyak berkarya lewat seni rupa, arsitek, pekerja taman maupun perupa yang lain,” papar dosen Unitri Kota Malang ini, Selasa (18/12/2018).
Ia juga menjelaskan apa saja yang menjadi persyaratan dalam lomba pedistrian tersebut.
“Lomba bisa di ikuti oleh perorangan (karya individu) maupun kelompok. Adapun persyaratan lomba tersebut di antaranya, peserta atau ketua team harus ber-KTP Batu, karya desain belum pernah di ikutkan dalam perlombaan sejenisnya. Dan hasil karya menjadi hak panitia dalam hal ini Pemkot Batu,” terang Agung.
Adapun titik yang di lombakan lanjut Agung, meliputi Jalan Diponegoro, Jalan Gajah Mada, Jalan Panglima Sudirman dan Embong kembar Jalan Sultan Agung.
“Untuk pembangunan di beberapa titik, akan di lakukan perombakan atau penambahan, desainnya adalah dari peserta lomba yang masuk nominasi kemudian terpilih sebagai juara, yang nantinya akan di jadikan pendamping,” imbuhnya.
Agung mengapresiasi langkah DLH Kota Batu, dengan di adakannya lomba desain ini adalah sebagai langkah Pemerintah Kota Batu untuk menampung aspirasi masyarakat.
“Otomatis nilai yang terkandung dalam masyarakat dapat tertampung oleh Pemerintah, yang tentunya hal ini menjadi pelopor pembangunan pemberdayaan Masyarakat Kota Batu yang tentunya tidak hanya dlh, tapi semua dinas bisa mengikuti, dan bisa menjadi contoh serta mutivasi,” pungkas Akademisi Unitri Kota Malang ini.
Juri yang akan menilai lomba terdiri dari, Akademisi, Jurnalis , Masyarakat, Budayawan dan Seniman. Kemudian hasil karya akan di gunakan perencanaan pembangunan sesuai titik lokasi yang di tentukan. (Gus)
Comment