Jakarta, Rabu 5 November 2025 | News Satu- Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-XI pada 20–23 November 2025 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara. Forum lima tahunan ini dijadwalkan dibuka langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, dan akan membahas fatwa-fatwa baru serta isu internasional, termasuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Ketua Steering Committee Munas XI MUI, Masduki Baidlowi, menegaskan bahwa forum tertinggi ulama Indonesia ini menjadi momentum penting untuk menegaskan peran moral MUI di tengah dinamika global.
“Kita akan melaksanakan Munas pada tanggal 20 sampai 23 November, dan insyaallah dibuka langsung oleh Presiden Prabowo,” ujar Masduki Baidlowi dalam konferensi pers di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Masduki menyebut, sejumlah isu strategis akan menjadi bahan pembahasan dalam sidang fatwa, mulai dari asuransi jiwa syariah, pengelolaan sampah, pajak berkeadilan, hingga rekening dan uang elektronik yang tidak aktif (rekening dormant).
“Pembahasan berbagai isu ini penting, termasuk soal rekening dormant dan potensi moral hazard jika tidak dikelola dengan baik,” jelasnya.
Selain membahas fatwa, isu Palestina menjadi sorotan utama dalam Munas XI. Masduki menegaskan bahwa MUI akan memperkuat komitmen Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina di tengah meningkatnya eskalasi konflik di Gaza.
“Indonesia konsisten membela Palestina merdeka, dan MUI menegaskan kembali komitmen moral serta kemanusiaan terhadap rakyat Gaza,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan, mengapresiasi konsistensi pemerintah Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina di berbagai forum internasional.
“Kita apresiasi pemerintah yang konsisten mendukung Palestina merdeka dan berdaulat. Semua ormas turut menghimpun kekuatan termasuk pembiayaan dan bantuan kemanusiaan,” tandasnya.
Ia juga menyerukan agar komunitas internasional yang masih netral bersikap tegas mendukung nilai kemanusiaan di Gaza.
Dalam Munas XI ini, MUI juga akan membahas tata kelola ekonomi syariah yang transparan dan akuntabel, termasuk kemungkinan penyusunan pedoman baru bagi rekening tidak aktif.
“Kita ingin memastikan bahwa setiap kebijakan ekonomi syariah berorientasi pada kemaslahatan umat,” imbuh Masduki.
Munas XI menjadi forum penting bagi MUI untuk meneguhkan perannya sebagai mitra moral pemerintah, sekaligus memperkuat posisi ulama dalam menjaga harmoni sosial, ketahanan umat, dan nilai keislaman dalam kehidupan berbangsa. (Den)








Komentar