HEADLINEHUKUMNEWSOGAN KOMERING ILIRREGIONAL

Buntut Penyerangan Pada Wartawan, Kades Celikah OKI Minta Maaf

×

Buntut Penyerangan Pada Wartawan, Kades Celikah OKI Minta Maaf

Sebarkan artikel ini
Buntut Penyerangan Pada Wartawan, Kades Celikah OKI Minta Maaf
Buntut Penyerangan Pada Wartawan, Kades Celikah OKI Minta Maaf

News Satu, Ogan Komering Ilir, Jumat 29 Maret 2019- Kepala Desa Celikah, Kartiwan menyatakan permintaan maafnya dan menyesali aksi penyerangan yang dilakukan oleh sebagian warganya terhadap ketiga wartawan media cetak dan online, saat melakukan peliputan acara rapat di Kantor Desa Celikah.

Menurut Kartiwan, tindakan warga itu dipicu oleh ketidaksenangan warga terhadap kegiatan rapat yang membahas sanksi adat bagi dua warga setempat yang kepergok selingkuh pada Rabu (27/3/2019) sekitar pukul 02.00 WIB di kediaman wanitanya itu difoto dan diberitakan wartawan.

“Memang benar, namun ini masyarakat sudah bilang, pak jangan difoto dan diberitakan kami lagi rapat desa bersama masyarakat. Tapi tidak dihiraukan, hingga masyarakat sendiri yang memberikan teguran. Kami sangat menyayangkan kejadian yang menimpa rekan-rekan media,” ” sebut Kades Celikah, Jumat (29/3/2019).

Sementara itu, pasca terjadinya aksi penyerangan terhadap ketiga wartawan OKI, yakni Mat Bodok (40) dari Harian Sriwijaya Post, Sanfriawan (43) media online Kabar Rakyat Sumsel, dan Wahid Aryanto (35) dari media online Klikberita, ketiganya langsung melakukan visum dan melaporkan tindakan tersebut ke Polres Ogan Komering Ilir (OKI).

“Usai visum para korban kita dampingi ke Polres OKI untuk melaporkan kasus ini. Tugas peliputan juga diatur oleh Undang-undang, tidak ada yang bisa melarang,” tegas Plt Ketua PWI Kabupaten OKI, Lidia Sinaga bersama Bambang Samudera SH dan Sekjen IWO, Romi Maradona SHi saat mendampingi ketiga korban melapor ke Polres OKI.

Dikatakan Lidia, pihaknya akan membawa permasalahan tersebut ke jalur hukum.

“Setiap tindakan kekerasan, apalagi terhadap wartawan yang sedang bertugas, apapun alasannya harus diproses hukum,” pungkasnya. (Hasan)

Comment