News Satu, Ogan Komering Ilir, Kamis 14 Maret 2019- Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), H Iskandar SE, mengungkapkan tantangan untuk menurunkan angka kemiskinan menjadi satu (1) digit bukan lagi hal yang mustahil.
Pasalnya, menurut Iskandar, kesulitan dalam menurunkan angka kemiskinan selama ini berkaitan dengan verifikasi dan validasi data.
“Kemiskinan ini soal data. Ada simpang siur data. Sekarang sudah ada basis data terpadu (BDT). Artinya target-target itu bukan hal yang mustahil,” ungkap Iskandar saat membuka musrenbang RPJMD 2019-2024 di aula Bappeda OKI, Kamis (14/3/2019)
Sebagai gambaran, Iskandar menjelaskan dengan menggunakan contoh kasus.
“Lihat program ranstra yang kita intervensi di Kecamatan Mesuji Makmur mampu turun drastis hingga 40 persen. Kalau setiap kecamatan sebesar itu angka kemiskinan 1 digit bukan hal mustahil di OKI,” jelas Iskandar.
Pada tahun ini angka kemiskinan di OKI mencapai 15,28 persen. Di Sumsel, OKI berada pada urutan ke empat kabupaten dengan tingkat kemiskinan tinggi. Tahun 2024, pemerintah setempat menargetkan penurunan hingga 5,30 persen atau turun menjadi 9.98 persen.
“Saya berkeyakinan, jika kita semua bekerja keras, memaksimalkan potensi yang serta bersinergi, penurunan kemiskinan 1 digit bisa kita capai,” tambahnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati OKI HM. Djakfar Shodiq mengungkapkan, pemerintah telah berupaya menekan angka kemiskinan melalui program pro poor yang digulirkan.
“Semua sudah bekerja sekarang, kita pastikan agar program pro kemiskinan itu tepat sasaran. Data kemiskinan jangan ditutup-tutupi, dan OPD diminta untuk evaluasi output program yang sudah digelontorkan ke masyarakat sudah mengena belum,” kata Shodiq. (Hasan)
Comment