News Satu, Ogan Komering Ilir (OKI), Selasa 27 November 2018- Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 tahun 2018, Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir (Dinkes OKI) menggelar seminar kesehatan yang mengambil tema “Ayo Budayakan Gerakan Hidup Sehat Pada Ibu Hamil Dan Menyusui Untuk Mewujudkan OKI Bebas Stunting”. Selasa, (27/11/2018).
Kegiatan yang dilaksanakan di aula rapat kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten OKI tersebut, dihadiri para bidan, tenaga gizi, PKK, Kepala Puskesmas, kades, camat serta jajaran Dinkes OKI, dengan pembicara Dr Rita Ramayulis, DCN, M.Kes.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI, HM Lubis SKM, M.Kes mengatakan, “pada tahun 2018 ini ada 1.000 desa dari 100 kabupaten yang ada di Indonesia menjadi fokus penanganan stunting, salah satunya Kabupaten OKI dengan 10 desa dalam 5 kecamatan.
10 desa tersebut adalah Desa Menggeris, Suka Damai, Tanjung Sari, Benawa, Muara Telang, Sugih Waras, Jambu Ilir, Tanjung Beringin, Tanjung Merindu dan Desa Sukarami,” kata Lubis, Selasa (27/11/2018).
Isu penanganan stunting ini, lanjut Lubis, adalah isu nasional sehingga dibutuhkan kontribusi semua pihak atau lintas sektoral untuk menanganinya. Maka diharapkan ini bisa ditangani dengan disinkronkan melalui program-program yang ada di tingkat OPD dalam ruang lingkup Kabupaten OKI.
“Meski termasuk dalam fokus penanganan stunting, angka stunting di Kabupaten OKI ini cenderung mengalami penurunan. Karena pada tahun 2015 angka stunting di OKI berada pada angka 34%, dan ini terus mengalami penurunan hingga pada tahun 2016 berada di angka 22,5 persen,” tandas Lubis.
Sementara itu, Sekda OKI H Husin S.Pd, MM menambahkan, bahwa jika ada komitmen kuat dari berbagai pihak, maka angka stunting di OKI dapat semakin terkendali dan setiap tahun akan mengalami penurunan.
“Dengan komitmen yang kuat serta integrasi program dari berbagai stakeholder hingga tingkat kades bukan tidak mungkin pada 2023 akan 0 persen, tapi bukan tidak mungkin juga dengan komitmen kuat dan integrasi program tiga tahun ke depan sudah 0 persen,” pungkas Husin.(Hasan)
Comment