HEADLINELIFE STYLENEWSNEWS SATUPENDIDIKANREGIONALSUMENEP

Dewan Pendidikan Sumenep Dorong Komite Sekolah Jadi Garda Terdepan Tangani Krisis Di Lingkungan Pendidikan

×

Dewan Pendidikan Sumenep Dorong Komite Sekolah Jadi Garda Terdepan Tangani Krisis Di Lingkungan Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Dewan Pendidikan Sumenep Dorong Komite Sekolah Jadi Garda Terdepan Tangani Krisis Di Lingkungan Pendidikan
Dewan Pendidikan Sumenep Dorong Komite Sekolah Jadi Garda Terdepan Tangani Krisis Di Lingkungan Pendidikan

News Satu, Sumenep, Jumat, 11 Oktober 2024- Di tengah meningkatnya kasus pelecehan seksual dan bullying di sekolah, Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS), Madura, Jawa Timur, mengambil langkah tegas dengan memperkuat peran komite sekolah.

Dalam sebuah pertemuan di Aula eks-UPT Pendidikan Pragaan, Ketua Dewan Pendidikan Sumenep (DPKS), Mulyadi, memaparkan urgensi penguatan komite sekolah sebagai garda terdepan dalam menangani dan mencegah krisis di lingkungan pendidikan. Mulyadi menggarisbawahi bahwa ancaman serius terhadap keselamatan dan kesejahteraan siswa telah menciptakan kekhawatiran di banyak pihak.

“Kasus-kasus bullying dan pelecehan seksual bukan lagi fenomena yang jarang terjadi. Sekolah harus memiliki mekanisme tanggap darurat yang efektif, dan komite sekolah adalah kunci dalam hal ini,” tegas Mulyadi, Jumat (11/10/2024).

Ia menekankan bahwa penguatan komite sekolah adalah salah satu solusi nyata dalam menciptakan sekolah yang aman bagi semua siswa. Komite sekolah diharapkan berfungsi bukan hanya sebagai lembaga formal, tetapi juga sebagai penjaga etika dan moral yang bisa menjadi perpanjangan tangan masyarakat dalam memonitor lingkungan sekolah.

“Kita bicara soal respons cepat terhadap isu-isu sensitif. Ketika ada tanda-tanda potensi masalah, komite harus segera bertindak. Ini bukan lagi soal akademik saja, tetapi soal keselamatan anak-anak kita,” ujar Mulyadi.

Langkah ini diambil setelah adanya laporan meningkatnya kasus bullying dan pelecehan di beberapa sekolah di Jawa Timur, yang menimbulkan kekhawatiran akan lemahnya sistem perlindungan siswa. Mulyadi mengatakan, tidak boleh ada ruang bagi pelanggaran semacam itu, dan kolaborasi antara komite sekolah, orang tua, dan guru sangat penting untuk memperkuat mekanisme pencegahan.

“Orang tua tidak bisa lagi hanya menyerahkan tanggung jawab penuh kepada sekolah. Mereka harus terlibat aktif melalui komite, memberikan masukan, dan memantau situasi di sekolah. Sebab, 70% waktu anak dihabiskan di luar sekolah. Jika kontrol lemah, risiko akan meningkat,” tambahnya.

Sebagai salah satu tindakan preventif, Dewan Pendidikan Sumenep akan meluncurkan pelatihan khusus bagi komite sekolah dalam menangani masalah kekerasan, pelecehan, serta dinamika sosial lainnya yang rentan muncul di lingkungan pendidikan.

“Diharapkan, pelatihan ini akan melengkapi para anggota komite dengan pengetahuan dan keterampilan dalam merespons insiden secara cepat dan tepat,” pungkasnya.

Langkah ini juga direspons positif oleh para pendidik yang hadir dalam sosialisasi tersebut. Mereka menilai penguatan peran komite sekolah sangat relevan dengan kondisi saat ini. (Robet)

Comment