Berbeda dengan Fauzi AS, yang selama ini aktif selalu menyoroti kinerja dan kebijakan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo. Menurutnya, kenapa Kabupaten Sumenep tidak ada perubahan dan perkembangan selama 3 tahun kepemimpinan Bupati Fauzi.
Hal itu terjadi, karena lingkaran Oligarki atau orang-orang dekatnya Bupati Fauzi selalu menggerogoti APBD. Bahkan, terkesan adanya monopoli pekerjaan proyek, sehingga ratusan rekanan atau kontraktor yang selama ini mendapatkan pekerjaan dari APBD terpaksa harus menjadi pengangguran.
“Itu masih satu kasus, membunuh kontraktor atau rekanan yang selama ini mendapatkan pekerjaan dari APBD. Jika mereka tidak lagi diberi pekerjaan, karena adanya indikasi monopoli oleh Oligarki, maka berapa karyawan yang harus menjadi pengangguran, dan secara tidak langsung juga meningkatkan kemiskinan, karena mereka sudah tidak memiliki penghasilan lagi,” ungkap Fauzi AS yang juga Dewan Pembina Brigib Sumenep ini.
Bahkan, Fauzi AS, menuding bahwa Bupati Fauzi yang merupakan keponakan MH Said Abdullah, Ketua Banggar DPR RI, diduga telah melakukan korupsi dan secara tidak langsung juga penyebab tingginya kemiskinan maupun pengangguran di Sumenep.
“Kenapa saya bilang Bupati Fauzi telah Korupsi, sebab pengelolaan dana corporate social responsibility (CSR) tidak jelas, bahkan ditenggarai dikerjakan oleh orang-orang dekatnya Bupati Fauzi. Selain itu, Bupati Fauzi juga diduga telah melakukan penyalahgunaan wewenang,” bebernya.
Fauzi menambahkan, dirinya sangat mengapresiasi kepada teman-teman Mahasiswa yang mau berpikir tentang Sumenep kedepannya. Bahkan, dengan berani mereka mengkritisi dan mengevaluasi kepemimpinan Bupati Fauzi selama 3 tahun lebih ini.
“Terimakasih teman-teman Mahasiswa yang telah mau berpikir untuk Sumenep kedepannya lebih baik. Semoga, pada Pilkada 2024 nanti, masyarakat Sumenep, tidak lagi salah memilih pemimpin. Sehingga, ada perubahan nyata yang dirasakan masyarakat Sumenep, mulai dari sektor Ekonomi, pendidikan, pariwisata dan sektor lainnya,” pungkas Fauzi AS, CEO dari Resto Mami Muda ini.
Perlu diketahui dalam forum diskusi publik ini, dihadiri para pemuda dan aktivisi, serta Fauzi AS, Rafly Rayhan Al-Khajri Demisioner Presiden Eksekutif Mahasiswa (Presmas) Universitas Brawijaya, dan Zamroni Ketua SEMA Fakultas Hukum Universitas Padjajaran. (Roni)










Komentar