News Satu, Sumenep, Kamis 21 November 2019- Program Safari Jurnalistik ke Sekolah Menengah Atas (SMA) yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumenep, sejak tanggal 20 November 2019, nampaknya mendapatkan respon positif dari Siswa dan dewan guru. Bahkan, sejumlah sekolah meminta agar kegiatan tersebut ada tindak lanjut dengan adanya Diklat Khusus bagi siswa untuk memperdalam ilmu jurnalistik.
Wakil Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Batuan, Heriyono mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh wartawan yang tergabung dalam PWI Sumenep harus terus dilakukan. Sebab, ada beberapa sekolah yang kini memberikan pengetahuan jurnalistik kepada siswanya dengan membuat Majalah Sekolah.
Namun demikian, pengetahuan jurnalistik itu belum dalam dan hanya sebuah dasar saja. Karena, awalnya pihak sekolah hanya untuk memotivasi agar para siswa untuk gemar menulis dan membaca, sehingga ada sebuah majalah Sekolah.
“Ini sebuah kebanggaan bagi kami, dan saya ucapkan terimakasih kepada PWI Sumenep yang telah memberikan pengetahuan kepada siswa dan siswi kami dalam dunia jurnalistik. Terus terang kami ada majalah Sekolah yang terbitnya setiap 6 bulan sekali, dan itu perlu bimbingan dari rekan-rekan PWI,” katanya, Kamis (21/11/2019).
Kegiatan PWI Sumenep ini, sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi dari semua elemen. Sebab, rekan-rekan wartawan yang tergabung dalam PWI Sumenep ini, telah berbagi ilmu jurnalistik kepada para siswa, sehingga kedepannya para siswa bisa membedakan mana informasi yang benar-benar karya jurnalistik atau berita hoaks.
“Sekali lagi, saya ucapkan terimakasih kepada PWI Sumenep, dan saya minta para siswa untuk mengikuti Safari Jurnalistik dengan baik,” ujarnya.
Sementara, Ketua PWI Sumenep, Roni Hartono mengatakan, Safari Jurnalistik ke Sekolah merupakan sebuah program PWI dalam menangkal berita hoaks, dan memberikan pencerahan kepada siswa agar cerdas dalam menggunakan Handphone atau Gadget.
Sebab pada jaman ini, Handphone atau Gadget sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat, terutama para remaja. Dari hasil pengamatannya, kebanyakan masyarakat menggunakan Gadget atau Handphone itu untuk berselancar di Media Sosial (Medsos).
“Jika kita buka Medsos, pasti banyak informasi yang ada didalamnya. Namun terkadang, kita lupa apakah informasi itu benar atau bohong (Hoaks). Oleh karenanya, kami (PWI Sumenep, red) ingin berbagi ilmu kepada adik-adik (Siswa, red) untuk membedakan berita itu benar atau Hoaks,” ujar Pemred newssatu.com ini.
Selain itu, lanjut mantan wartawan JTV Surabaya ini, kegiatan Safari Jurnalistik ke Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan tahap awal pengenalan ilmu jurnalistik kepada para Siswa maupun guru. Namun kedepannya, pihaknya akan berbagi ilmu yang lain tentang bagaiaman cara penulisan berita atau informasi yang baik dan benar.
“Ini masih dasar-dasar jurnalistik yang kami berikan, tapi kedepannya kami juga akan memprogramkan Diklat Jurnalistik,” tukasnya.
Ia menambahkan, PWI Sumenep memiliki 20 anggota. Dari 20 anggota tersebut semuanya sudah memiliki sertifikat wartawan yang dikeluarkan oleh Dewan Pers.
“Syukur Alhamdulillah, 20 anggota kami sudah lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan mendapatkan sertifikat dari dewan Pers,” pungkasnya. (Nay)
Comment