3. Infrastruktur: Pembangunan yang Merata di Daerah Kepulauan dan Pedesaan
Infrastruktur di Sumenep mengalami perkembangan signifikan, terutama dalam membangun aksesibilitas di daerah kepulauan dan pedesaan yang selama ini terisolasi.
- Jalan Terbangun: Sebanyak 200 km jalan baru telah dibangun, khususnya di daerah pedalaman dan kepulauan yang sebelumnya sulit diakses.
- Jembatan Dibangun: Tiga jembatan besar dibangun untuk menghubungkan antara desa maupun kecamatan, sehingga memperlancar akses masyarakat ke pusat ekonomi dan layanan publik.
- Revitalisasi Pelabuhan: Pelabuhan di Pulau Gili Iyang, Pulau Raas, dan Pulau Kangean telah direvitalisasi untuk memperlancar arus barang dan orang, mendukung sektor kelautan dan pariwisata.
- Aksesibilitas warga pedesaan meningkat, dengan waktu tempuh perjalanan yang sebelumnya bisa mencapai 5 jam menjadi hanya 1,5 jam setelah pembangunan jalan baru.
- Perekonomian daerah kepulauan mengalami peningkatan, dengan pertumbuhan volume perdagangan sebesar 12% per tahun.
4. Perekonomian: Pemberdayaan UMKM dan Pertanian
Pemerintahan Achmad Fauzi berfokus pada pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal, terutama melalui penguatan UMKM, sektor pertanian, dan pariwisata.
- Peningkatan UMKM: Sebanyak 500 UMKM baru terbentuk melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat, dengan total 10.000 pelaku UMKM yang telah mendapat pelatihan bisnis dan akses permodalan.
- Pertanian: Lebih dari 15.000 petani mendapatkan bantuan alat produksi pertanian modern, serta subsidi benih unggul untuk meningkatkan hasil panen. Hal ini berdampak pada peningkatan produksi padi hingga 20% pada 2023.
- Pariwisata: Jumlah kunjungan wisatawan meningkat drastis dari 45.000 wisatawan pada 2020 menjadi 80.000 pada 2023, terutama berkat promosi wisata Pulau Gili Iyang dan destinasi wisata budaya, seperti Keraton Sumenep.
- Tingkat pengangguran terbuka menurun dari 5,5% pada 2020 menjadi 4,1% pada 2023, seiring dengan pembukaan lapangan kerja baru di sektor UMKM dan pariwisata.
- Pendapatan daerah dari sektor pariwisata mengalami peningkatan 60% selama tiga tahun terakhir.
5. Kesejahteraan Sosial: Perlindungan bagi Masyarakat Rentan
Program perlindungan sosial terus dijalankan untuk mendukung masyarakat yang kurang mampu dan rentan.
- Bantuan Sosial: Puluhan ribu keluarga menerima bantuan sosial melalui program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) selama tiga tahun terakhir.
- Pembangunan Rumah Layak Huni: 600 unit rumah layak huni telah dibangun untuk masyarakat miskin di 15 kecamatan.
- Angka kemiskinan turun dari 19,15% pada 2020 menjadi 17,8% pada 2023, hasil dari berbagai program pemberdayaan ekonomi dan bantuan sosial yang terintegrasi.
Comment