News Satu, Sumenep, Kamis 27 September 2018– Dengan long march dan memakai kostum Pocong yang menyimbolkan matinya demokrasi serta kebijakan Pemerintah Daerah tidak pro rakyat, puluhan aktivis yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melakukan aksi demo di ke Kantor Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim), Kamis (27/9/2018). Kedatangan para aktivis GMNI ini tidak lain untuk menagih janji Bupati dan Wakil Bupati Sumenep yang sudah 2 tahun menjabat.
Selain itu, mereka juga menuding Bupati dan Wakil Bupati tidak manusiawi kepada para pedagang, terbukti perencanaan pembangunan pasar tradisional di sejumlah Kecamatan tidak melibatkan masyarakat, melainkan Pemeirntah langsung menggusur pasar tanpa ada tempat relokasi bagi para pedagang hingga pasar tersebut selesai dibangun.
“Seharusnya Pemerintah Daerah melibatkan masyarakat dalam pembangunan pasar tradisional, agar pedagang tidak menjadi korban,” ujar Ketua DPC GMNI Sumenep, Mansur, Kamis (27/9/2018).
Pemerintah Daerah langsung membongkar lapak para pedagang tanpa mencarikan tempat relokasi sementara bagi pedagang, sehingga para pedagang harus menjadi korban, karena kesulitan untuk mencari tempat menjajahkan dagangannya.
“Moro-moro langsung di bongkar, tanpa mencarikan tempat relokasi terlebih dahulu. Akhirnya apa, pedagang kebingungan dan sebagian terpaka tidak berjualan dalam beberapa hari untuk mencari tempat atau lokasi,” tandasnya.
Aksi yang dilakukan aktivis GMNI Sumenep ini sempat terjadi aksi saling dorong dengan petugas keamanan, hal itu terjadi karena mereka kecewa tidak ditemui langsung oleh Bupati maupun Wakil Bupati. Melainkan kedatangan mereka hanya diterima oleh Asisten Administrasi Umum Pemkab Sumenep, Moh. Jakfar.
Bahkan, saat menemui para pengunjuk rasa Asisten Adminitrasi Umum, hanya menjanjikan akan menyampaikan semua aspirasi mahasiswa kepada Bupati Sumenep, Dr. KH. A Busyro Karim, M.Si.
“Nanti saya akan menyamapikan semua aspirasinya ke Bapak Bupati, karena saat Bapak Bupati sedang tidak berada di tempat,” jawabnya dengan singkat kepada para pengunjuk rasa.
Para mahasiswa kecewa dengan sikap Bupati maupun Wakil Bupati Sumenep yang tidak mau menemuinya, dengan dalih tidak berada di tempat atau di luar kota. Namun para Mahasiswa akan kembali menagih janji Politik Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, (Busyro Kari- Achmad Fauzi) dengan membawa massa lebih banyak lagi. (Hudai)
Comment