News Satu, OKI, Rabu 19 September 2018– Mobil pembawa alat berat yang diduga milik salah satu Subkontraktor dari Waskita Sesi III pengerjaan Jalan Tol Pematang Panggang-Kayuagung pada nyaris menabrak tiga warga Kelurahan Kutaraya, Kecamatan Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI).
Andi Pet warga Kutaraya mengatakan, pada saat itu terlihat dari kejauhan ada mobil jenis Fuso yang mengangkut alat berat Eskavator dan satu mobil lainnya membawa alat Road Roller dengan kecepatan tinggi melintas di jalan Kelurahan Kutaraya melewati Jembatan Kayuagung.
“Beruntung kami sempat menghindar, sempat saya kejar namun karena mobil pembawa alat berat tersebut cepat dan takut terjadi sesuatu maka saya urungkan mengejar mobil tersebut, mengenai Nopol kendaraan tidak jelas karena malam hari dan gelap,”’ terangnya.
Saat itu sempat ada keinginan menyetop mobil tersebut agar memutar balik, karena sesuai dengan apa yang pernah dikatakan pihak Waskita Karya Sesi III kalau ada mobil Waskita maupun mobil Subkontraktor yang melintas di jalan lama, maka suruh putar balik saja.
“Ya sesuai dengan komitmen, kalau ada mobil Waskita maupun Subkontraktornya yang melintas dari arah Jembatan Kayuagung melalui Jalan Letnan Sayuti maupun sebaliknya, kami stop dan diminta untuk putar balik. Namun dari kejauhan kami lihat ada 2 mobil yang melintas dari arah Sepucuk Kayuagung (Jalan Letnan Sayuti, red) ke Jembatan Kayuagung, saat kami lambaikan tangan agar stop, bukannya mau stop, malah menancap gas, beruntung kami sempat menghindar dan selamat dari maut. Kami minta pihak Waskita maupun Subkontraktor dapat bertanggung jawab dan memberi teguran kepada para Subkontraktornya,’’ paparnya
Sebelumnya memang ada komitmen warga Kutaraya dengan pihak Waskita secara lisan yang disampaikan Kepala Koordinator Pelaksana PT Waskita Karya Sesi III, Maryono kepada masyarakat pada Hari Rabu (29/8/2018) kepada perwakilan warga Kayuagung, bahwa mobil Waskita dijamin dan tidak diperbolehkan lagi melintas dari jalur lama melewati jembatan Kayuagung melainkan melewati jalur baru menyeberangi jembatan yang menghubungkan Kelurahan Sukadana dengan Kelurahan Kayuagung Asli.
Apabila masih ada mobil Waskita maupun subkontraktornya yang lewat melalui jalur lama, maka masyarakat diperbolehkan untuk mengarahkan putar balik kembali menuju jalur baru. ‘’Kalaupun masih ada yang membangkang, maka pihak PT Waskita Karya tidak bertanggung jawab karena ini sudah komitmen sebelumnya,’’ tegas Maryono saat itu.
Dari pantauan wartawan di lapangan, setiap malam terlihat warga berjaga-jaga hingga hampir pajar, kalau ada mobil Waskita maupun subkontraktornya yang melintas dari arah Sepucuk Kayuagung-Jembatan Kayuagung atau sebaliknya.
Bahkan para sopir maupun yang mengawal mobil mau memberi uang agar bisa mobil yang mereka bawa dan kawal dapat melintas, tetap saja ditolak dan tetap disuruh mutar balik.(Hasan)
Comment