HEADLINENEWSPAMEKASANPERISTIWAREGIONAL

Bantuan Tankdown Bermasalah, Mahasiswa Demo Kantor BPBD Pamekasan

×

Bantuan Tankdown Bermasalah, Mahasiswa Demo Kantor BPBD Pamekasan

Sebarkan artikel ini

News Satu, Pamekasan, Selasa 20 Oktober 2020- Kota Gerbang Salam kembali digoyang demonstrasi oleh Aliansi Mahasiswa Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Kali ini sasaran puluhan aktivis tersebut, mengarah pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Pamekasan di Jalan Jokotole 143 Pamekasan, Selasa (20/10/2020) Pagi.

Pasalnya, menurut para pengunjuk rasa penanganan bencana covid 19 di Kabupaten Pamekasan amburadul. Indikasinya, yakni masih banyaknya pasien covid, meski sudah banyak gelontoran anggaran refocusing dari pos dana OPD menjadi pos penanggulangan bencana secara akumulatif.

Tak hanya sampai disitu saja, Umar Faruk, orator aksi juga meneriakkan terkait anggaran pengadaan bantuan tank down cuci tangan, yang ditengarai sarat kongkalikong dengan pihak lainnya. Sebab, dari anggaran yang ada, BPBD Pamekasan mengalokasikan pengadaan tank down penanganan covid 19 itu untuk jumlah ribuan dan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ada.

“Disini kami minta transparansi anggaran dan data. Sebab dari dana sekitar 4 Milyar penanganan covid 19 yang dikelola BPBD, tidak jelas peruntukannya, apalagi terkait tank down tersebut,” tegasnya di hadapan perwakilan BPBD yang menemui massa.

Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Pamekasan, Ismail mengungkapkan bahwa Kepala Pelaksana atau Kalaksa BPBD Pamekasan, sedang melakukan perjalanan dinas jadi tidak dapat menemui mahasiswa. Sehingga pihaknya lah yang akan berkoordinasi dan menampung aspirasi pengunjuk rasa yang berkumpul di depan gerbang komplek kantor Pemkab Timur itu.

Disinggung tentang data konkret terkait pengadaan tank down tersebut, pihaknya mengatakan tidak tahu menahu dan itu, merupakan kewenangan pimpinan atau kalaksa satu itu. Sebab, penguasa anggaran refocusing ada di Badan Keuangan Daerah dan Kuasa Pengguna Anggaran langsung ditangani Kalaksa BPBD, Akmalul Firdaus.

“Kami di bidang dan sekretaris tidak tahu terkait anggaran dan teknisnya karena bukan anggaran dari DIPA. Melainkan dana khusus penanganan covid dari refocusing APBD Pamekasan,” ujarnya pada media.

Tidak puas dengan kehadiran perwakilan dari BPBD Pamekasan, pendemo bersumpah akan melaporkan temuannya ke Kejaksaan Negeri Pamekasan. Sebab, tujuannya untuk meminta klarifikasi dan berkomunikasi langsung dengan Kalaksa BPBD gagal total.

Menurut informasi yang dihimpun wartawan, hari ini juga Akmalul Firdaus juga akan diperiksa dan dimintai keterangan oleh Inspektorat Kabupaten Pamekasan, terkait aksi dan dugaan dari mahasiswa Pamekasan tersebut. (Yudi)

Comment