News Satu, Pamekasan, Kamis 23 Maret 2023- Pemerintah kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melakukan evaluasi jumlah dan penanganan. Serta memvalidasi data program Tuberkulosis (TB) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Wilayah bumi gerbang salam.
Bahkan, untuk efektifitas pengumpulan data, Dinas Kesehatan setempat, hadirkan klinik Lapas Pamekasan yang diundang khusus, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan salam. Terutama dalam pertemuan Koordinasi dan Validasi Data Program TB-HIV Tingkat Kabupaten Pamekasan Tahun 2023 di kantor Dinkes setempat beberapa waktu lalu.
Diketahui pada pertemuan ini, dihadiri oleh Seluruh perwakilan dari pemangku layanan kesehatan. Mulai dari Rumah sakit, Klinik, hingga puskesmas Se- Kabupaten Pamekasan. Peserta yang hadir kala itu adalah penanggung jawab penanganan penyakit TBC dan HIV di masing masing UPT. Sehingga data yang akan dievaluasi dan divalidasi lebih akurat untuk tahun 2023 ini nantinya.
Menurut Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Pamekasan, dr. Saifuddin tujuan dari pertemuan in untuk menganalisis kinerja pengendalian program Tuberkolosis (TB) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Terutama di setiap lembaga atau fasilitas kesehatan setempat yang tersebar di seluruh wilayah bumi gerbang salam sebagai garda terdepan pencegahan.
“Karena kedua penyakit ini terus meningkat sehingga perlu diperhatikan secara instensif dan amati dengan baik,” katanya, Kamis (23/3/2023).
Ditambahkan, khusus epidemi HIV menunjukkan pengaruhnya terhadap peningkatan epidemi TB di seluruh dunia. Lalu berdampak pada meningkatnya jumlah kasus TB di masyarakat. Epidemi ini merupakan tantangan terbesar dalam pengendalian TB dan banyak bukti menunjukkan bahwa pengendalian TB tidak akan berhasil dengan baik tanpa keberhasilan pengendalian HIV
“Dengan diadakannya pertemuan ini diharapkan terkoordinirnya pencatatan dan pelaporan pengelola program TB dan HIV. Kemudian dianalisis penyebab manajerial, kendala teknis nya. Sehingga cakupan SPM kita di kedua pengendalian penyakit ini bisa maksimal 100%,” tandasnya.
Sekedar informasi, dalam sesi pertemuan tersebut juga dilanjutkan dengan pemaparan materi analisa situasi capaian pengobatan TBC dan tatacara menggunakan aplikasi SITRUST. Sehingga semua fasilitas kesehatan setempat bisa menerapkan secara baik dan tepat jika ada kasus terkait dalam penanganan dan pendataannya kedepannya. (Yudi)
Comment