HEADLINEJATIMMADURAMIGASNEWSNEWS SATUPEMERINTAHANREGIONALSUMENEP

Nelayan Kangean Sumenep Kepung Kapal PT KEI, Minta Gubernur Khofifah Hentikan Survei Seismik 3D

×

Nelayan Kangean Sumenep Kepung Kapal PT KEI, Minta Gubernur Khofifah Hentikan Survei Seismik 3D

Sebarkan artikel ini
Nelayan Kangean Sumenep Kepung Kapal PT KEI, Minta Gubernur Khofifah Hentikan Survei Seismik 3D
Nelayan Kangean Sumenep Kepung Kapal PT KEI, Minta Gubernur Khofifah Hentikan Survei Seismik 3D

Sumenep, Rabu 8 Oktober 2025 | News Satu- Gelombang penolakan terhadap aktivitas Survei Seismik 3D PT Kangean Energy Indonesia (KEI) di Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, semakin menguat. Ratusan nelayan yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Kangean (ANK) kembali menggelar aksi besar-besaran di laut, mendesak Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, untuk menghentikan kegiatan seismik yang dinilai merugikan masyarakat dan merusak ekosistem laut.

Aksi itu diikuti 275 nelayan dengan 55 perahu yang langsung mengepung kapal-kapal besar diduga milik PT KEI di perairan Kangean Barat. Namun, ketika massa aksi mendekat, kapal-kapal tersebut melarikan diri terburu-buru, memunculkan dugaan bahwa aktivitas survei dilakukan tanpa izin resmi.

“Kita melakukan aksi demonstrasi ini murni untuk melindungi hak para nelayan. Kalau PT KEI punya izin resmi, kenapa mereka kabur saat kita datang? Itu kan seperti maling,” tegas Ahmad Yani, Koordinator Lapangan ANK, Rabu (8/10/2025).

Menurut Yani, PT KEI telah melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2019 yang mengatur tata kelola eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam di laut. Ia menilai, perusahaan tersebut tidak hanya abai terhadap regulasi, tetapi juga tidak menghormati masyarakat lokal.

“Sudahlah PT KEI ini tidak taat aturan. Pemerintah sudah mengatur, tapi mereka tetap melanggar. Gimana mau memajukan Kangean kalau mereka sendiri tidak patuh hukum?” ujarnya.

Selain soal pelanggaran aturan, para nelayan juga menolak keras kegiatan seismik karena dianggap merusak ekosistem laut dan mengganggu tatanan sosial masyarakat pesisir. ANK meminta Syahbandar Kangean untuk tidak memberikan izin berlabuh kepada kapal-kapal survei milik PT KEI.

“Kami diwarisi oleh leluhur untuk menjaga bumi Kangean. Kami bersatu menolak survei ini. Laut bukan tempat eksploitasi, tapi sumber kehidupan kami,” tegas Ahmad Yani.

Sementara itu, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur menanggapi serius laporan masyarakat dan nelayan Kangean. Kepala Dinas ESDM Jatim, Dr. Aris Mukiyono, menyebut pihaknya telah melayangkan surat resmi kepada SKK Migas Perwakilan Jabanusa untuk menindaklanjuti aktivitas PT KEI di wilayah tersebut.

“Kami sudah mengirim surat ke SKK Migas Perwakilan Jabanusa tertanggal 2 Oktober 2025 terkait tindak lanjut kegiatan Survei Seismik 3D PT KEI di Sumenep,” ujar Aris Mukiyono.

Sebagai catatan, aksi laut ini merupakan demonstrasi kedua yang dilakukan di perairan, dan keempat secara keseluruhan, baik di darat maupun di laut, sejak gelombang penolakan pertama pada 16 September 2025. (Roni)

Comment